Senin, 22 Februari 2016

Pintu kemenangan

بسم الله .... بسم الله .... بسم الله ....

Romadhon adalah wilayah penerang untuk bersuci,
Tentunya bukan lagi bersuci secara lahiriah
Lahiriah kita dapat disucikan dengan air, dengan cara berwudhu atau mandi jinabat

Batiniah kita, sisi yang lebih hakiki dalam diri kita
Cara bersucinya adalah dengan bermandikan Rohman RohimNya (Alloh)

Di bulan romadhon, mafhumnya selama bulan romadhon,
Tersimpan begitu banyak Daya ilahiah berujud rohman , rohim serta maghfirohNya
yang terbentang luas di seluruh permukaan hingga penjuru penjuru dunia
Bahkan seluruh alam semesta

Maka pantas jika para arif billah / ulama fillah mengibrohkan
Bahwa bulan puasa sebagai bulan bersucinya ruh
Kalimah lengkapnya beliau beliau rohimahullohu lahum, "Rojab merupakan bulan untuk mensucikan jasad, sya'ban untuk mensucikan jiwa, Romadhon untuk mensucikan ruh"

Kembali lagi bahwa romadhon adalah bulan yang paling pas untuk bersuci
Mengibrohkan kita akan bersuci menjelang sholat
Mengingatkan kita pada sholat yang sejati
Yakni sholat yang tak terbatas waktu

Dalam romadhon, kita diajarkan untuk mensucikan diri
Yaitu dengan meninggalkan apa apa yang disukai oleh ego kita
Kita meninggalkan makan, yang mana pada siang hari merupakan waktu makan yang melezatkan
Sedangkan kita berbuka pun demikian
Kita dilatih untuk tidak berbuka secara berlebihan
Bahkan ketika sahur pun juga demikian
Sedang pada hari hari selain romadhon kita terbiasa berlebih lebihan hampir pada hal apapun

Inti dari romadhon adalah mengajarkan sekaligus membiasakan diri kita untuk tidak memanjakan nafsu atau keinginan keinginan yang melelapkan
Yang bisa kita katakan sebagai ego

Keluar dari romadhon kita diajarkan untuk berzakat fitrah
Yang menurut baginda nabi s.a.w yang disampaikan secara turun temurun oleh para ulama adalah merupakan media untuk membersihkan diri
Waktu untuk berzakat adalah pada akhir romadhon

Tepat sekali, dan samgat jelas bahwa serangkaian puasa romadhon tujuan akhirnya adalah bersihnya diri
Bersihnya diri adalah bentuk dari maghfirohNya
Yang turun bagi hamba hambaNya yang benar benar berserah

Maka sangat benar jika baginda nabi yang terpuji s.a.w bersabda, "merugilah orang orang yang tak terampuni apabila romadhon telah lewat"

Bagaimana mungkin Alloh tidak mengampuni ketika para hambaNya menunjukkan kesungguhan kesungguhan mereka dalam berjuang untuk mendapatkan ridhoNya
"Orang yang berperang di jalan Alloh adalah Syahid"
"Jihad yang paling besar adalah Jihad melawan hawa nafsunya sendiri"

Demikianlah romadhon, mengajarkan kita untuk senantiasa berjihad tiap hari selama satu bulan penuh
Dan ini tidak hanya berlaku pada bulan ramadhan saja
Melainkan terus berlanjut
Hal ini tampak jelas pada saran yang mulia untuk berpuasa di 6 hari syawal
Jadi bukan hanya pada romadhon saja
Melainkan di luarnya juga

Sedangkan siapa saja yang menjalankan romadhon, ia akan menemui zakat fitrah
Zakat = perbersihan
Fitrah = kemurnian
Zakat fitrah => pembersihan untuk kembali pada fitrah

Inilah yang disebut minal aidzin wal faizin
"Dari golongan yang kembali dan menang"

Yakni golongan yang fitri, yang benar benar telah inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Yang telah benar benar mengembalikan segala urusannya kepada Robb semesta alam yang maha mengatur dan maha meliputi
Kepada Robb Sang pemilik segala kehendak sekaligus Robb yang mengurusi segala urusan

"Wal faizin" / dan menang

Siapapun yang telah berserah total hanya kepadaNya
Maka baginyalah segala kemenangan
Terbuka dan terbentang luas baginya jalan keluar dari segala kesempitan

اذا جآء نصر الله والفتح # ورايت الناس يدخلون فى دين الله افواجا # فسبح بحمد ربك والستغفر ، انه كان توابا

Apabila telah datang pertolongan Alloh dan kemenangan, dan engkau telah menyaksikan orang orang berbondong bondong masuk dalam agama (diin) Alloh, maka bertasbihlah dengan memuji Robbmu dan beristighfarlah. Sungguh Dia maha penerima taubat

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...