Kamis, 18 Februari 2016

Bersuci dan Eksistensi Syirik

Uيا ايها الذين امنوا انما المشركون نجس، فلا يقربو الميجد الحرام بعد عامهم هذا. وان حفتم علية فسوف يغنيكم الله من فضله ان شآء ، ان الله عليم حكيم
---------------

Wahai orang orang yang beriman (يا ايها الذين امنوا)
Yakni orang orang yang telah mengamankan hati mereka daripada apapun yang selain Alloh.

Kata "amanu" ini satu akar dengan "amana" dan "amina".
Seolah Alloh hendak menunjukkan bahwa orang orang yg telah mengamankan hatinya dari selain Alloh, membuang segala sesuatu yang bukan Alloh, maka ia dipastikan mendapatkan cahaya iman. Keyakinan yang haq.

Sedangkan mereka yang sudah dilimpahi cahaya iman, maka baginya kesejahteraan berupa "amina". Siapapun yg bersamaNya, maka pasti akan sejahtera dan aman.

Sebagaimana sabda baginda nabi s.a.w, "orang orang beriman adalah mereka yang dapat menjamin keamanan harta saudaranya, darah saudaranya, dan juga kehormatan saudaranya"

Kalau sudah menyentuh saudara, maka siapa di antara kita yang tidak bersaudara?
Semua satu dan saling terhubung
Sesungguhnya kita semua memang saudara

Namun kemudian Alloh menjelaskan.....
انما المشركون نجس
Sesungguhnya orang orang yang syirik (musyrikun) itu najis.

Yaitu mereka yang menyekutukan Alloh dalam hal apapun,
Di zaman ini memang tak banyak,
Bahkan tak ada patung patung patung (layaknya zaman jahiliah dahulu) yang disembah
Namun bukan berarti tidak ada yang menyembah patung dan berhala
Berhala berhala dan patung patung itu justru kebanyakan berada di dalam hati masiing masing pelakunya

Kemudian ditegaskan bahwa orang musyrik itu najis.

Mari kita masuk lagi ke dalam makna najis.
Najis itu merupakan apa apa yang mencampuri sesuatu yang suci, sehingga kesucian itu menjadi pudar nilainya

Setelah itu mari kita berkaca,
Mari kita tengok ke dalam diri dan hati kita masing masing kita
Apakah kesucian kita sudah tertempeli macam macam hal, ataukan masih suci?

Kalau masih tertempeli bermacam macam hal, mari kita sucikan segera.
Ingat, dalam kaidah fiqh, sesuatu yg paling afdhol untuk bersuci adalah air suci yang mensucikan.
Namun berhubung ini yang hendak disucikan adalah hati dan eksistensi sejati diri kita, maka kita perlu mendalami makna "air suci mensucikan"

Dalam suatu hadist dikatakan bahwa 'arsy Alloh, di bawahnya adalah air yang sangat jernih
Namun tidak dijelaskan seberapa luasnya
Yang dapat kita ketahui dari khabar lain adalah bahwa arsy Alloh lebih luas dari 7 langit dan 7 bumi.

Nah, dengan memanfaatkan air ghoib inilah kita akan bersuci
Sesungguhnya air inu terhubung pada diri manusia
Letaknya pada darah dan cairan cairan tubuh yang lain

Selama ini mungkin darah kita belum benar benar bersih ataupun jernih
Maka diperlukan pengendapan yang benar,
Yakni dengan duduk hening
Selanjutnya diperlukan juga proses penjernihan dari dalam
Yakni dengan dorongan keluar masuknya nafas yang juga mengikat darah

Baginda nabi s.a.w bersabda, "sesungguhnya setan bergerak / berjalan - jalan pada aliran darah manusia"

Dalam kesempatan lain, beliau juga mengabarkan bahwa setan akan melemah jika kita berdzikir

Inilah kunci bersuci untuk diri kita
Satu satunya yang konsisten menyertai darah adalah oksigen.
Maka kita buat oksigen yang kita hirup untuk turut berzikir sehingga apa yang ada (kotoran) di dalam darah (baca: setan) dapat dilemahkan
Dan semoga diri kita benar benar teraucikan.
-amin-

Jika kita dapati diri sudah bersih dari apa apa selain Alloh.
Atau sudah disucikan seperti di atas, maka kita harus waspada.
Sebagaimana firmannya...

فلا يقربو المسجد الحرام
"Maka janganlah mereka mendekati masjidil haram"

Masjid adalah tempat sujud atau tempat menyembah
Masjidil haram adalah suatu wilayah atau tempat bersujud, yang mana tidak boleh (haram) ada apa apa di sana selain yang menyembah dan yang disembah

Ini bukan masjidil haram yang di tanah arab sana
Melainkan masjidil haram yang ada di dalam diri
Yakni hati (qolbu), atau lebih dalam lagi dan terserah untuk penyebutannya.
Yang jelas masjidil haram adalah wilayahnya
Penyembahan yang tidak boleh ada sesuatu apa pun di dalamnya selain yang menyembah dan yang disembah

Maka diingatkan oleh Alloh,,, "janganlah mereka mendekati masjidil"

Yakni kemusyrikan kemusyrikan itu tadi
Segala sesuatu yang selain Alloh tidak diperkenankan ada di sana

Dan juga bermakna, "janganlah biarkan orang orang yang masih penuh dengan prasangka dan apa apa selain Alloh mempengaruhi keimananmu. Membuatmu kembali ragu dan kemudian dirimu menjadi tak suci lagi. Janganlah najis itu sampai menguasai kesucian. Jika itu terjadi, bersucilah lagi,, lagi,,, dan lagi..."

Kebanyakan kemusyrikan itu masuk melalui harta - benda - kekayaan.
Maka Alloh kembali menegur kita

"وان خفتم عيلة فسوفف يغنيكم الله من فضله"
Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Alloh nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya

Bagian ini sudah sangat jelas, apabila kita khawatir akan kemiskinan
Maka sepatutnya kita menyadari bahwa rahmat, kasih sayang dan keagungan serta kekayaan Alloh akan mencukupi tiap tiap urusan hambaNya.

Jangan sampai kemusyrikan kemusyrikan itu merasuki dan meracuni lagi melalui jalan harta benda dan kekayaan

"ان شآء"
Tinggal kita yakin atau tidaknya yang akan mempengaruhi tersambungnya limpahan rahmat Alloh tersebut

"ان الله عليم حكيم"
Sesungguhnya Alloh maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...