Tentang Kemerdekaan

Yang paling sejati dari kemerdekaan adalah posisi di mana kita selesai dari batasan batasan diri kita yang muncul karena persepsi kita sendiri sendiri.

Energi Semesta Adalah Jumbuh Dengan Manusia

Seluruh Elemen Semesta Telah Manunggal dalam diri kita semua tanpa terkecuali, dan satu kunci untuk mengaksesnya adalah kesadaran anda.

Titik Agung Peradaban

segala sesuatu memiliki akar, maka akar dari peradaban yang gemilang adalah.....

Selasa, 21 Juli 2020

Dimensi Hati itu tidak terkunci

Hati, yang oleh Rosululloh disebut dan diterangkan sebagai induk atau sumbernya perbuatan seseorang, yang baik maupun buruk gerakan seseorang adalah bersumber dari apa apa yang ada di dalam hati.
Apa apa yang ada di dalam hati ini adalah 'rasa' yang jika ia dipicu oleh sesuatu dari luar maka biasa kita sebut perasaan. Orang yang tidak berperasaan (misalnya) adalah orang yang tidak terpengaruh oleh sentuhan atau rangsangan dari berbagai macam keadaan di luar dirinya. Sedangkan jika ia dipicu oleh perkara di dalam dirinya sendiri, maka biasa kita sebut "merasakan". Semisal, merasakan pahit asin manis, sumbernya adalah di bagian tubuh kita sendiri. Atau keadaan merasakan apa yang dirasakan orang lain (misalnya) ini juga terjadinya bermula dari dalam dirinya sendiri. ia mengakses frekwensi yang sama dengan orang lain, maka ia akan dapat merasakan apa yang orang lain rasakan.

Termasuk keadaan 'merasa' adalah dipicu oleh gerak polah pikiran atau yang biasa kita sebut sebagai prasangka.
Maka ini sebenarnya keadaan hati itu tidak pernah tertutup. Tidak pernah terkunci. Hanya saja ia sedang ternutrisi oleh apa sehingga seolah olah tampak mati atau terkunci.

Dimensi hati adalah dimensi yang tak pernah tutup. Kapanpun kita mau memasukinya, bisa. Tinggal kita secara ego mau apa tidak memasukinya
itu saja, 

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...