Tentang Kemerdekaan

Yang paling sejati dari kemerdekaan adalah posisi di mana kita selesai dari batasan batasan diri kita yang muncul karena persepsi kita sendiri sendiri.

Energi Semesta Adalah Jumbuh Dengan Manusia

Seluruh Elemen Semesta Telah Manunggal dalam diri kita semua tanpa terkecuali, dan satu kunci untuk mengaksesnya adalah kesadaran anda.

Titik Agung Peradaban

segala sesuatu memiliki akar, maka akar dari peradaban yang gemilang adalah.....

Rabu, 31 Desember 2014

Letak Remaja dan Dewasa

anak-anak, remaja, dewasa...
anak-anak... dimana kondisi kita adalah lebih cenderung suka bermain main...
setua apapun umur kita, kalau doyannya main main adalah kita masih anak anak...
Remaja ... adalah posisi pencarian... sayangnya akhir akhir ini banyak yg salah menterjemahkan pencarian ini...
tragisnya anak-anak sekolahan yg jadi korban salah kaprahnya...
ini tentang pencarian jati diri ... siapa sebenarnya kità? untuk apa kita hidup? dan akan kemana arah tujuan kita?
Dewasa ... mungkin ini lebih jarang lagi .... posisi dimana kita telah menemukan arti untuk apa kita hidup, bagaimana menyikapi hidup, dan akan kemana arah hidup kita selanjutñya ....
terngiang pesan kanjeng sunan Bonang dalam suluknya Suluk Wujil....
"Ketahuilah dimana letak Remaja dan dimana letak Dewasa"

Romantika Spiritual

Pacaran sama Tuhan .....
Asal harus siap dicemburuin sama Tuhan .....
Apa pun yg menghalangi hati menikmati bercinta dengan denganNYA akan disingkirkan ...
Sebaliknya ... apa pun kebutuhan asal ndak nyantol di hati dan menghalangi romantisme dengan Tuhan ,, akan diberikan ....
Oohhhh.... Tuhan Yang Maha Cinta ....
Dekap aku dalam kuasa dan kasih sayangMU ....
Hisap aku dalam wilayahmu ... dan biarkan aku menikmati segarnya samudra CINTA-MU ....

Buah Ma'rifat (khaya')

Salah satu buah dari ma'riatulloh adalah hadirnya sikap khaya' (malu)...
Dan itu hadir bukan karna latah sebab sering baca kitab2 klasik (kitab kuning) atau semacamnya ...
melainkan khaya' yg benar benar ia peroleh dari penyaksian langsung akan kebenaran Alloh dan ke-Maha DekatanNya ...
huuu Alloh......
Asyhadu An-Laa ilaha illalloh, wa Asyhadu anna muhammadan rosululloh

Sabtu, 13 Desember 2014

Zuhud

dalam kajian fiqh kita temui Zuhud terhadap Dunia
dalam kajian tasawuf kita temui Zuhud terhadap akhirat
tapi kita belum temui kajian yg membahas tentang Zuhud terhadap Ilmu
mayoritas , pada umumnya Ilmu harus kita genggam erat karena itu ilmu
namun jika diteliti secara lebih halus lagi...
ternyata kita juga harus Zuhud terhadap Ilmu...
jika dukatakan Ilmu adalah Cahaya, maka kita harus Zuhud dengan Cahaya...
ndak sampai terikat ataupun terpaku dengan Cahaya...
agar kita tak terlena dengan gemerlam cahaya dan menyadari Siapa sebenarnya yg memancarkan Cahaya..
Al-Ilmu itu ilmu secara khusus ... untuk mencapai wilayahnya itu memang terserah si empunya wilayah, namun sedikit tipsnya memanglah Zuhud dari Ilmu

Alloh ???

Alloh itu bukan rasa...
Ia diatasnya Rasa ...
Alloh itu bukan cahaya...
Ia diatasnya Cahaya
Dia Sumber Cahaya, dan sumber cahaya itu bukan cahaya ...
Dia bukan Ilmu makrifat,
Dia di atasnya makrifat...

Lepas dari istilah

akan semakin banyak yg mengerti ilmu sejati ...
namun akan semakin banyak istilah istilah baru yg juga akan lahir ...
jika diantara kita ada yg baru belajar mungkin saran pertama yg musti diperhatikan adalah jangan terpaku atau terpukau dengan berbagai macam istilah keilmuan ...
huuuuuu
wallohu'alam .....

Pegang Kuat Niat

jangan berhenti menyembah dan memuja sekalipun engkau belum menyadari apa yg sebenarnya kau sembah dan kau puja
sekalipun engkau dibilang bodoh atau tolol atau bahkan sinting karena tak tau apa yg disembah,, tetaplah menyembah apa yg kau yakini....
ketahuilah sekalipun engkau belum menyadari, DIA sudah melihat usahamu, DIA telah menyaksikan segala perbuatanmu...
tak usah kau bingung apa yg mereka katakan tentangmu...
ketika keyakinanmu tak goyah akan adanya sang pencipta yg maha luar biasa....
itulah yg akan engkau temui kelak...
INGAT... APA YG ANDA TUJU, ITULAH YG AKAN ANDA TEMU
wallohu'alam bisshowab...
apabila ada baru berjalan, mari kita berjalan bersama...
tak usah kita terlalu gopoh menyusul yg sudah jauh didepan...
kita ikuti alurnya, kita syukuri tiap langkah kita...
kita belajar istiqomah,..
tak usah ragu...

Hikmah Laila Majnun

Jika kita ngaji kitab kitab tasawuf ... akan sering kita jumpai kisah tentang Laila Majnun ....
Kisah ini memang amat menarik, saking cintanya seorang laki laki pada si Laila... ia sampai memandang segala sesuatu seperti laila,
Ia memandang bintang, ia sebut laila...
Ia memandang dinding kamar laila, ia menyebutnya laila
Bahkan sampai ia menyebut dirinya pun sebagai laila
Wajar saja ia bersikap demikian karna dalam pikirannya yg ada hanyalah laila
Ia sangat bahagia walau hanya dengan mengingat laila saja tanpa bertemu dengan si laila
Semua tindak tanduknya diperuntukkan untuk laila ... walau si laila tidak melihatnya
Ia merasa seolah olah dirinya selalu diikuti pandangan laila
Memang sebuah kisah yg indah dan menyimpan khazanah kesadaran cukup tinggi
Yg patut kita ambil ibrah, apakah laila adalah bayangan dan khayalan yg ada di pikiran sahaja?
Apakah ketika majnun laila mengatakan bahwa bintang adalah laila, dirinya adalah laila itu sebuah pernyataan yg tepat???
padahal laila seorang yg nyata....
pujangga mengatakan "cinta itu bukan sekedar kata dan bualan... cinta itu butuh pertemuan peraduan dan pengorbanan..."
wallohu'alam bisshowab ....

Lintasi alam menuju Yang Tak Terbatas

Pasrahkan saja diri anda pada Alam Semesta,
Alam semesta akan mengajari anda banyak hal...
Terima dan jalankan apa yg telah diajarkan...
Kelak anda akan menemui siapa sebenarnya yg telah menitipkan ajaran itu pada alam semesta ...
Coba tenangkan diri anda, jangan banyak membantah dan bertanya...
Ikuti saja gerakannya...
Perlahan anda akan menikmati sensasi penyatuan...
Kemudian anda akan menemui siapa sejatinya yg menyatukan anda dengan alam semesta...
Namun tidak lagi dengan apa pun..
Hanya anda yg menghadap..
DIA lah pencipta yg sesungguhnya ...
Jika anda bertanya tentang ciri-cirinya?
Maka ketahuilah..
DIA sangat berbeda dengan apapun
DIA benar - benar Maha Tunggal dan Maha Besar ...
Jika anda membayangkan seberapa Tunggal dan Maha Besarnya Dia,,
Maka ketahuilah bahwa angan angan anda tidak akan pernah sampai meraba KeNyataanNya...

Letak Kebenaran

"SEGALA SESUATU SUDAH ADA DI DALAM DIRI KITA SENDIRI" , "KEBENARAN ITU ADA DALAM DIRI KITA SENDIRI"
seandainya kata kata itu berupa makanan, maka saya sarankan jangan langsung dimakan kata kata itu
masaklah terlebih dahulu,, atau bumbuhi dahulu...
jika belum tahu cara memasaknya atau resep bumbunya, maka tanyakan dahulu pada yg sudah mengerti resep dan cara masaknya...
kalau kata kata itu tetap anda makan tanpa anda masak atau anda bumbuhi dahulu, kemungkinan terbesar bukanlah manfaat agung yg anda peroleh, tapi racun yg sangat mematikan...
efek positif dari makanan tersebut antara lain : memperkenalkan kita pada diri kita sendiri, meleburkan sifat2 egois, dapat menghargai sesama, dapat menumbuhkan sikap gotong royong.. dsb
sedangkan efek negatifnya jika asal memakan : kita semakin jauh dari yg namanya kebenaran, kita semakin asing / tidak mengenal diri kita sendiri , sifat egoisme yg tinggi, merasa benar sendiri, acuh dengan sesama, enggan menghargai sesama, enggan bergotong royong ,, dsb ....

Senin, 01 Desember 2014

Terkecoh ??

Banyak yg sampai digerbangnya saja lalu mengira bahwa sudah sampai .......
Memang menggiurkan berada disitu, tapi bukanlah itu yg sebenarnya .....
Tak mungkin ku bongkar disini, karna tentu akan banyak yg mendustakannya bahkan mencelanya ....
Kasian jika sampai ada yg menolak bahkan mencela kebenaran ....
Kebenaran itu sudah disampaikan sedemikian jelasnya... namun nyatanya banyak yg penasaran ingin menjajakinya langsung ... seperti halnya saya sendiri ...
Tapi sekali lagi ... banyak yg mengira sudah sampai ditempat tujuan, namun ternyata masih di gerabang atau halamannya belaka ....
Semoga Si Empunya Kuasa menyampaikan sesiapa saja yg bertekat untuk beretemu denganNya ....
Dan menyelamatkan mereka dari gemerlapnya Gerbang Kuasanya .....

Jalan Cahaya

Cahaya itu tak pernah padam.... segala sesuatu disinarinya ....
Adakah yang masih mencari cahaya??
Tak usah kau cari cahaya ... karna Cahaya sungguh sangat dekat hampir-hampir bersentuhan...
Bahkan saking dekatnya ia tampak menyatu dg sangat lembut....
Bagaimana bisa tak kau temukan Cahaya??
padahal Cahaya itu selalu membelaimu
Sadarilah... sesungguhnya kita lah yg sombong enggan mengakui Cahaya ....
Cahaya selalu membelai kita, tapi kitanya yang suka acuh...
Meski demikian Cahaya selalu dan selalu membelai kita...
Sampai kita sadar dan mau mengakuinya...
Ketika sadarlah Cahaya itu terasà nikmat nan indah ...
Maka pertama kali yg harus anda cari adalah kesadaran anda....
Karna sesungguhnya kesadaran yg sedang lelap lah yg membuat kita buta akan Cahaya...
Cahaya itu amat dekat,...
Cahaya itu senantiasa bersama kita dimanapun kita berada...
Gugah kesadaran... itulah kunci mengenal Cahaya...
Tapi ingat itu baru Cahaya, bukan sumbernya...
Ketika sudah kenal Cahaya, berjalanlah menggampai sumbernya ....

Wejangan Zaman Akhir

"Sudah semakin dekat waktu yg dijanjikan... ketahuilah nak... jaman keemasan itu akan segera datang... jaman itu akan diawali peperangan...
Ngger anak-anakku,, kerajaan besar yg dulu sempat berdiri menguasai dunia,, akan segera bangkit lagi...
kalau engkau mempelajari sejarah kerajaan itu adalah masa lalu... ketahuilah nak,, kerajaan tersebut adalah masa depan...
Perlahan tapi pasti ,, orang-orang terpilih akan terlahir di tanah ini...
Ngger anakku,,.. kuatkanlah tekadmu sejak sekarang...
Perjuangan itu pasti akan engkau temui,, dan engkau butuh keyakinan kuat untuk menemukan mana yg harus diikuti...
Ngger anakku... pada saat itu semuanya serba simpang siur...
Jangan sampai engkau terkecoh... dengarkan baik baik bagusing atimu...
Selangkah engkau keluar dariNya engkau tak akan selamat...
Ngger anakku... bulatkan tekatmu, jernihkan hatimu, pasang telingamu yg sejati, buka matamu yg sejati... jangan kau umbar mulutmu,,
Semoga engkau menjadi panji panji beliau Sang Kekasih...
Pupuklah sejak dini... agar kau siap menghadapinya"

Dunia Cermin

ketika kita bicara ... bicara apa saja ...
entah gurau bahkan ilmu,,,
sebenarnya itu bukan tertuju untuk kerabat atau orang - orang disekeliling kita ...
segala pembicaraan kita itu adalah untuk kita sendiri 
ketika menghina yang lain, sebenarnya kita menghina kita sendiri
ketika kita mengajari yang lain, sebenarnya adalah mengajari kita sendiri
ketika kita menuduh yang lain, sebenarnya kita menuduh kita sendiri
ketika kita bersikap baik kepada yang lain, sebenarnya kita bersikap baik kepada diri sendiri
ya... memang semuanya tentang kita
jika kita ingin selamat, kita selamatkan orang lain
jika kita ingin kaya, kita kayakan orang lain
jika kita ingin bahagia, kita bahagiakan orang lain
indah bukan jika kita memahami bab seperti ini
mari kita berbuat baik kepada yang lain, agar kebaikan selalu melimpah pada pribadi kita masing masing
salam 'alaikum

Re-View Pengakuan Ma'rifat

Ooo ternyata kita masih doyan sakit hati ....
Ooo ternyata kita masih belum bisa menerima segala sesuatu dg keikhlasan...
Ooo ternyata kita masih doyan menjatuhkan orang lain ...
Ooo ternyata kita belum bisa menerima pandangan orang2 yg iri benci kepada kita...
Ooo ternyata kita malah membalas mereka dg hujatan, meremehkan, dan menjatuhkan mereka ...
Padahal kita mengaku orang yg mengenal tuhan ...
Padahal kita mengaku orang yg mengerti akan tatanan alam semesta...
Padahal kita mengaku orang yg paham akan segala hakikat ...
Ooo ternyata kita berbohong ....
Ooo ternyata kita tertipu ...
Dibohongi oleh sesuatu yg tak kita sadari ...
Ditipu oleh sesuatu yg kita ada-adakan ...
dibodohi oleh egonya kita dan perasaan kita sendiri

Firasat

hati-hati dengan perasaan yg tidak pernah diajak riyadhoh/tirakat...
dan hati-hati juga dengan perasaan yang sering diajak riyadhoh/tirakat....
yang satu akan sering menghayal dan hampir segala sesuatunya ngaco
yang satu lagi akan sangat jitu dan hampir-hampir segala sesuatunya selalu benar

Sambung Doa

berdoa gk harus yg gimana gimana untuk bisa diterima .....
cukup hadirkan kesadaran kita akan posisi kita, rosululloh dan Alloh ....
jika kita dapat menghadirkan kesadaran kita bahwasanya kita amatlah dekat bahkan hampir-hampir manunggal....
Insyaalloh ... disitulah kemujaroban doa tersalurkan...

Ilmu Mati

"Ilmu yg didapat dari belajar itu namanya ilmu badaniah... sedangkan ilmu yg diperoleh dari mati itulah ilmu ketuhanan"
[Syaikh Jalaludin Rumi]
Sedangkan Kanjeng Nabi dawuh : "matilah kamu sebelum kamu mati"
Maka ingatlah .... "awal beragama itu mengenal tuhan"

Wejangan Kanjeng Syaikh

5 tanda orang berbudi menurut syekh Syaqiq al- Bakhi :
*) lemah lembut dan berhati lembut
*) menumpahkan air mata penyesalan
*) zuhud dan tidak khawatir mengenai dunia
*) tidak berambisi
*) memiliki suara hati
5 tanda seorang pendosa menurut syekh Syaqiq al-Bakhi :
*) keras hati
*) memiliki mata yg tidak pernah menangis
*) mencintai dunia dan keduniawian
*) berambisi
*) tanpa suara hati dan rasa malu
4 sifat orang berbudi menurut Kanjeng Nabi s.a.w :
#) dapat dipercaya dan menjaga apa yg diamanatkan serta mengembalikannya
#) menepati janjinya
#) jujur dan tidak pernah berdusta
#) tidak kasar dalam perdebatan dan tidak menyakitkan hati
4 sifat pendosa menurut Kanjeng Nabi s.a.w :
#) tidak percaya dan tidak dapat dipercaya serta tidak peduli dengan apa yg diamanatkan kepadanya
#) tidak menepati janji janjinya
#) berbohong
#) bertengkar dan memaki ketika berdebat serta menyakitkan hati
[Sirrur asror]
Hal hal tersebut akan secara otomatis menyertai siapa saja yg berbosa atau yg berbudi..
Maka dimanakah kita???
Apa kita sudah berbudi, atau penuh dosa?????
Monggo bercermin tanpa cermin

Sejarah Hadrah (seni sholawat)

Konon ketika nabi Adam a.s diturunkan ke bumi, beliau menangis ratusan tahun... kemudian Alloh bertanya : "hei adam... mengapakah engkau menangis?"
adam a.s menjawab : "yaa Tuhanku,, sesungguhnya aku menangis bukan karena rindu akan kenikmatan surga ataupun takut akan nerakaMU... sesungguhnya aku menangis karena aku rindu berhadrah dg para MalaikatMU yang hadrahnya mengitari ArsyMU..."
Setelah itu Alloh menurunkan para malaikatNYA untuk berhadrah bersama Adam di bumi ...
Sebab itulah beberapa para sufi berhadrah ,, rodat ... bersholawat sambil menggerak - gerakkan tubuhnya ....
Ada yg gerakannya berputar putar ,, ada pula yg gerakannya seperti gerakan sembahyang ...
الفصلوا على النبي ختم للرسل الكرم
اللهم صلى وسلم و برك عليه

Sisi Lain Puasa

+ bentar lagi sudah bulan puasa ya nak??
- iya guru .... kenapa guru??
+ bulan puasa itu bulan penuh berkah lho nak... apalagi buat orang-orang yg sudah benar ma'rifatulloh
- lho kenapa guru?
+ kebanyakan orang-orang ketika puasa tidak tau harus diarahkan kemana hasil puasanya... akibatnya mereka membuang-buang hasil puasanya, kebanyakan terlempar keatas mengambang...
- lantas guru,, apa berkahnya bagi orang yg ma'rifatulloh?
+ amalan puasa tersebut secara otomatis akan tertarik kepada kita...
- lho guru... benarkah demikian?
+ benar... kalo tidak percaya coba nanti kelak kamu buka puasa disini dan saksikan sendiri
- eh guru... berarti kasihan dong mereka yg berlapar lapar seharian
+ iya... makanya orang-orang seperti saya sering mencoba mengajak mereka untuk mengenal Alloh...
- lantas guru... kalo katanya bulan puasa adalah bulan penuh berkah, sedangkan hasil puasanya tertarik kepada kita, apakah mereka yg berpuasa itu jg mendapatkan berkah?
+ tentu saja... bahkan yg tidak ikut berpuasa pun dapat berkahnya
- kok bisa guru?
+ coba saja nanti perhatikan sendiri... minimal mereka akan sedikit menikmati pelipatan materi.....
Dan bagi mereka yg berpuasa,, setidaknya mereka dapat membersihkan perutnya dan jasadiahnya....

Topo Ngerame

Ketika seseorang bertapa,, uzlah,,, mengasingkan diri di hutan atau goa meninggalkan duniawi... dg tujuan bercengkrama dg alam atau mencoba mengetuk pintu kerajaan tuhan dan bertemu denganNYA,,, menanamkan benih-benih cinta terhadapNYA kemudian menyuburkannya...
Itu hal biasa karna salah satu cara untuk menumbuhkan cinta pada dzat Yang Maha Nyata adalah dg zuhud terhadap dunia... itu lelaku wajib bagi pemula...
Namun yg luar biasa adalah ketika kita keluar dari pertapaan , dari tempat uzlah... kembali ke keramaian, hiruk pikuk dunia... namun dengan tetap menghadirkan kekosongan,, tidak terpukau lagi dg dunia, ..
Inilah orang istimewa... ia rela meninggalkan maqomnya untuk kembali mengabdi , menuntun yg takut berjalan nan buta, membangunkan yg sedang tidur, memberi pengetahuan kepada yg belum tau...
Maka jangan merasa sudah sampai jika masih berada diperasingan...
Perasingan itu tempat belajar,, lulusnya ketika kita kembali berbaur dg segala kasta dan golongan
~ sugeng rahayu ~

Jalan Mulia seorang Fakir

"Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany, 17 Ramadhan, tahun 545 H. di Madrasahnya"
Celaka kamu! Allah Azza wa-Jalla memberikan pilihan fakir padamu, sedangkan anda malah memilih kaya. Tahukah anda bahwa Allah Azza wa-Jalla memberikan pilihan terbaik bagimu tetapi anda tidak menyukai pilihan Allah Azza wa-Jalla? Sesungguhnya yang membenci pilihan Allah Azza wa-Jalla adalah nafsumu, kesenanganmu, watakmu, syetanmu, dan lingkaran kawan-kawan burukmu. Karena mereka pasti tidak suka pilihan Allah Azza wa-Jalla.
Karena itu anda jangan berselaras dengan mereka, jangan berpaling pada mereka, mengikuti kontra mereka dan kebencian mereka kepada Allah Azza wa-Jalla. Degarkan apa yang menjadi kata hati dan rahasia batinmu, karena keduanya akan mengungkapkan kebaikan, dan mencegahmu dari keburukan.
Relalah dengan kefakiranmu, karena rela dengan kefakiranmu itu berarti anda kaya yang nyata, karena anda terjaga dari hal-hal di luar batas kemampuan anda. Sebab Allah Azza wa-Jalla telah memberikan kemampuan kepadamu, jika tidak pasti anda telah terjerumus pada jurang maksiat. Dan karena itu Dia Allah Azza wa-Jalla memberikan kepampuan berupa kefakiran dan kelemahan padamu, dan pada saat yang sama Allah Azza wa-Jalla melindungimu dari maksiat.
Bila anda sabar atas pilihan Allah Azza wa-Jalla anda meraih pahala yang tak terhingga oleh diri anda dan manusia di muka bumi. Tapi anda lebih senang tergesa-gesa. Orang yang tergesa-gesa, tidak meraih apa pun kecuali yang berada dalam hasrat syetan, sedangkan hati-hati itu dari Ar-Rahman. Sebaliknya jika tergesa-gesa, andalah pasukan syetan. Bila anda sabar, berarti anda pasukan Ar-Rahman Azza wa-Jalla dan anda menyertaiNya.
Hakikat taqwa itu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah Azza wa-Jalla dan meninggalkan laranganNya, bersabar dalam mengerjakannya, sabar dalam menerima bagian-bagian dariNya, bersabar pada cobaan-cobaanNya, maka kalian adalah makhluk universal, jiwa universal, fana’ universal dan sirna serta watak universal. Serasa tak ada kabar dari Allah Azza wa-Jalla, atau tidak pula dari kaum ’arifun.
Kalian semua gila, jika disandarkan pada pandangan publik, namun sesungguhnya kalianlah yang berakal sehat.
Bila kegilaan orang yang gila kepada Allah Azza wa-Jalla sempurna, maka ia segera keluar dari kegilaannya. Gerak adalah awal, dan akhirnya adalah diam. Hilanglah rasa sakit dan muncullah hikmah.
Anak-anak sekalian! Anda ini kosong akhirat, penuh dengan dunia. Perilakumu membuatku dan kalangan orang-orang shaleh dan wali, sangat menggelisahkan. Anda meninggalkan majlis mereka dan merasa cukup dengan pikiran rasio anda. Padahal siapa pun yang merasa cukup dengan pikiran rasionalnya akan tersesat. Tak seorang pun Ulama, melalinkan ia ingin bertambah ilmunya. Tak seorang pun orang alim kecuali ada yang lebih alim dari dirinya. Allah Azza wa-Jalla berfirman:
”Dan Aku tidak mendatangkan ilmu kecuali sedikit.” (QS Al-Isra’: 85)
Kalian mesti bergabung dengan mayoritas Ulama dan kekuatan terbesar secara sungguh-sungguh. Anda harus mengikuti jejak mereka. Pisah dengan mereka adalah penyakit kronis thariqah.
Rasulullah Saw, bersabda: ”Ikutilah jejak-jejak mereka dan jangan berbuat bid’ah, maka kalian akan tercukupi.” (Hadits ditakhrij oleh Al-Haitamy dan Ath-Thabrany)
Thariqah ini tidak bisa ditempuh dengan hawa nafsu. Tetapi dengan ayturan dan melaksanakan aturannya, meninggalkan rasa mampu maupun rasa berdaya serta ambisi. Meraih kepasrahan total dan melemparkan jiwa kepada Allah Azza wa-Jalla. Meninggalkan sikap tergesa-gesa dan dan lebih hati-hati. Semua itu tidak bisa muncul melalui sikap tergesa-gesaan nafsu anda.
Jalan ini harus ditempuh dengan jiwa ksatria, kesabaran, kewaspadaan dan perjuangan jiwa. Karena itu anda harus berguru pada sebagian penguasa-penguasa ma’rifat, hingga memberikan petunjuk padamu, memberikan pendidikan kema’rifatan serta mengambil beban-bebanmu.
Anda menaiki kendaraan jiwanya. Bila anda lelah ia membawa bebanmu atau menyilakan padamu untuk berjalan di belakangnya, itupun jika anda mencintainya, ia akan menyilakan anda berjalan di belakangnya. Namun jika anda yang dicintainya, ia menyilakan anda menaiki kendaraan cahayanya, dan ia naik di belakang anda (cukup mengawasi anda). Siapa yang merasakan ini, akan mengenalnya.
Duduk dengan keluarga sejati sungguh nikmat, tetapi duduk dengan mereka yang pendusta dari kalangan munafik adalah derita.
Hendaknya anda terus ber-muroqobah (waspada akan Pandangan Allah Azza wa Jalla), menuntut dirimu untuk menepati hak-hak Allah Azza wa Jalla, dan hak-hak makhlukNya, bila anda inginkan kebajikan dunia akhirat. Waspadailah pengetahuan Allah Azza wa Jalla padamu dan tuntutlah dirimu untuk melakukan amal, karena anda memang dituntut untuk memenuhi perintahNya Azza wa Jalla, menjauhi tumpukan dosa-dosa kemaksiatan.
Anda lakukan dengan sabar ketika bencana tiba, dan ridho ketika keputusan dan takdir tiba, syukur ketika nikmat datang. Bila anda mampu menempuhnya, segala penghalang akan sirna, lalu anda bisa istiqomah bersanding dengan Allah Azza wa Jalla. Anda dapati kasih sayang dalam perjalanan, anda raih pertolongan, dan anda dapatkan kekayaan jiwa yang mengikutimu kemanapun engkau pergi.
Jangan peduli dimana anda berada, dimana tempat tinggal anda. Karena ketika anda gugur, anda langsung mendapatkan hikmah, pengetahuan, ilmu dan kepastian, manusia, jin, malaikat. Semua itu takut pada anda karena ketakutan anda kepada Allah Azza wa Jalla. Segalanya memberikan padamu karena kepatuhan anda pada Allah Azza wa Jalla. Karena siapa yang takut kepada Allah Azza wa Jalla, segalanya takut padanya.
Siapa yang tidak takut kepada Allah Azza wa Jalla, segala penjuru akan menakuti dirinya. Siapa yang berbakti kepada Allah Azza wa Jalla, semuanya akan berbakti padanya, karena Allah Azza wa Jalla tidak pernah membiarkan sejenakpun amal siapa pun dari hamba-hambaNya.
”Sebagaimana engkau memberi hutang pasti tertunai.” atau ”Sebagaimana jiwa kalian berada, disanalah anda dilimpahi.”
Ya Allah berilah kami amal melalui kemurahanMu dan kebajikanMu, ampunanMu dan kasih sayangMu pada kami di dunia dan akhirat.
Ya Tuhan kami, berikanlah kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan lindungi kami dari azab neraka.

Puasa Rojab

diriwayatkan bahwa nabi s.a.w mengingatkan, dibulan rojab kaum nabi nuh berpuasa diatas kapal sehingga Alloh menyelamatkan mereka dan memberinya rasa aman dari ketenggelaman. selain itu Alloh juga menyucikan bumi dari kekafiran dan kesewenangan dengan badai dan banjir yg luar biasa.
maka dibulan rojab tahun ini mari kita semakin mendekat kepada Alloh, perbanyak puasa
semoga kita diselamatkan dari tenggelam pada kekufuran dan kesombongan.
semoga Alloh jg menyucikan jagat kita (hati) dari segala bentuk kotoran hati yg menghalangi kita untuk memandang WajahNYA,.. juga wajah para kekasihNYA
amin

Puji Syukur

aku minta jadi penyaksi
ENGKAU menjadikanku penyaksi
aku pernah berada di persimpangan
aku kebingungan
kemudian ku putuskan untuk menapaki satu persatu cabang jalan
tak jua ku temukan
semakin membingungkan
aku kembali ke titik tengah
dengan penuh peluh letih hampir putus asa
aku berkata lirih.....
"aina anta yaa robb? jemput aku Tuhan, kini aku tau, hanya Engkau yg patut ku temui..."
Engkau menjalankan aku
Engkau ajak aku merasakan 1/1000 dr sakaratul maut
hingga aku sadar aku berada dalam ilmu-MU, kuasa-MU
hampir saja aku menganggap aku adalah Engkau
dengan cepat Engkau sadarkan aku
segala puji bagiMU dan Engkaulah Yang Maha Suci
aku rindu berlutut di hadapanMU
~[Tirto Manunggal]~
-Laku Gemblung-

Berfikir Sederhana

Rosululloh s.a.w dawuh :
"kebanyakan penghuni surga adalah orang2 yg berfikir sederhana"
[HR. Imam Baihaqi]
indah sekali bukan... mikir apa saja itu memang selayaknya tidak usah muluk-muluk..
santai.... rilex... enjoy...
nikmati yg ada sekarang
kemarin telah lewat, tak bisa kita temui lagi
esok, entah kita masih bisa menjumpai matahari terbit lagi atau tidak
bisa jadi beberapa menit kedepan justru kita menjumpai maut
yg ada hanya 'sekarang'
maka mari kita manfaatkan, kita nikmati, kita syukuri
yg sedang bekerja, mari bekerja yg baik dan jujur
yg menganggur, mari berdzikir dan tafakkur
yg kelaparan, mari bersyukur dan bertasbih

Belajar Lintas Golongan

Belajar itu tidak harus hanya pada satu golongan saja...
misal kebetulan kita berada di lingkungan masyarakat nahdliyin (NU), maka kita harus belajar dari wong NU saja.
beranikan diri untuk belajar pada Muhammadiyah bahkan Salafi/Wahabi sekalipun.
dg begitu kita dapat meredam rasa jengkel pada lain golongan dan juga sikap fanatik, sebab kita telah paham sudut pandang masing2 golongan,. dg begitu minimal kita dapat saling menghargai..
selain itu, belajar lintas golongan akan cepat mengantarkan kita pada titik kebingungan (ling lung)
yg merupakan awalan murni untuk menemukan kebenaran
jika kita benar2 murni ingin menemukan kebenaran, otomatis kita akan benar2 menjadi fakir sejati
gk punya apa2 selain Al-Haq, semua pandangan batil kecuali Al-Haq, gk ada yg dituju selain Al-Haq.
disitu kita akan menemukan kalimat tauhid yg benar...
dan selanjutnya.......
"WELCOME TO THE REAL ADVENTURE,, WELCOME TO THE REAL WORLD,, WELCOME TO THE HEAVEN"
~suluk gemblung~

Harga Ilmu

pertemuan bocah gemblung linglung dg aki-aki pejalan kaki.....
bocah: buku apa itu ki?
aki: ini buku catatan 'wisata rohani' saya
bocah: memangnya aki pernah berwisata rohani ke mana?
aki: ke 'baitulloh'
bocah: ooo... boleh saya lihat ki? kelak kalau saya mau naik haji biar saya tau tata cara yg benar bagaimana. boleh ki?
aki: silahkan
setelah membacanya si bocah tampak bingung
"buku apaan ini ki? aneh gini..."
bacalah nak, yg tidak paham tanyakan pada saya. karena hampir semuanya tidak dipahami, maka ia pun bertanya cukup banyak.
si aki menjelaskan dg lembut dan penuh kasih.
setelah selesai, si aki berkata: "kamu sudah membacanya dan mengetahuinya nak. maka KAMU HARUS MEMBAYARNYA"
si bocah kaget, "lho membayar? memangnya harus bayar berapa ki?"
"SANGAT MAHAL"
si bocah makin kaget dan bingung, karna di sakunya cuma ada selembar 20.000an
si aki menambahi, "KAMU HARUS MEMBAYAR DENGAN LAKU nak" (maksudnya dg menjalankan apa yg telah diketahuinya)
si bocah: "Sendiko Dawuh Ki... saya pun ingin ke Baitulloh"

Maulud

MAULUD
kanjeng Nabi s.a.w dawuh "barang siapa yg mengagungkan mauludku, maka aku akan menolongnya pada hari kiamat. dan barang siapa yg bersedekah satu dirham untuk menghormati mauludku, maka seolah olah dia bersedekah satu gunung untuk berjuang di jalan Alloh"
sayyidina ali k.w dawuh : "barang siapa memulyakan maulud nabi s.a.w, maka dia tidak keluar dari dunia (mati) kecuali dg iman"
syekh Junaid al-Baghdadi : "barang siapa menghadiri maulud nabi muhammad s.a.w dan mengagungkan derajat nabi s.a.w, maka dia benar-benar beruntung sebab iman"
{an-ni'mat al-kubro 'ala al-'alamiin / Gus Masykur bin Muhammad bin Abdurrohim - Blitar}

Menyatu

- Saya kemarin shalat jum'at di 7 tempat yg berbeda dlm waktu bersamaan guru
+ dengar nak,.. saya mengajarkan wirid tauhid dan tafakkur itu adalah agar engkau menyatu, bukan terpencar.
satukan dirimu nak, maka jagad seisinya juga akan menyatu denganmu

Alif

Seandainya "alif" dalam "bismi" tidak dirahasiakan, melainkan ditampakkan. tentu akan sangat ruwet jadinya
maka sembunyikan yg semestinya tersembunyi, cukup ketahui kerahasiaannya, tak perlu ditampak tampakkan
~mblung~

Tentang Wanita

-) maaf guru, sejak awal saya belajar kepada guru , kenapa yang sering sekali guru katakan kok seperti ini guru "sangat beruntung wanita yang memiliki suami yang benar - benar mengenal Alloh" ?, kenapa juga guru sering membahas hal pernihakan? ada apa di dalam pernikahan guru?
+) ya memang wanita itu beruntung, tanpa ia sadari ia telah berada di surga. atau setidaknya dalam bahasa sehari - hari, si istri yang seperti itu masa depan akhiratnya akan terjamin. yang kedua, kelak kalau kamu sudah menikah anakku, perhatikan baik - baik, pahami hubunganmu dengan isrimu, jangan asal melampiaskan nafsumu saja. sesungguhnya dalam hubungan suami istri terdapat intisari Ilmu ketuhanan. itu sebabnya Rosululloh mengabarkan bahwa sesungguhnya dalam kemaluan pun juga ada pahala ibadahnya. itu sebabnya juga Nikah merupakan setengah dari penyempurna Agama. pahamilah nak.....

By Pass

Monggo Ngaji Hikam dikit....
Sarapan Sore
“Andaikan engkau tidak dapat sampai kepada Alloh kecuali sesudah habis lenyap semua dosa dan kekotoran syirik, niscaya engkau tidak akan pernah sampai kepadaNya untuk selamanya. Tetapi jika Alloh akan menarik / menyampaikan engkau kepadaNya, Ia menutupi sifatmu dengan sifatNya dan kekuranganmu dengan kurnia kekayaanNya. Maka Alloh menyampaikan engkau kepadaNya dengan apa yang diberikan olehNya kepadamu, bukan karena amal perbuatanmu yang engkau hadapkan kepadaNya.” [Hikmat 141 Al-Hikam]
Abul-Hasan Ali Asy-Syadzili berkata : seorang wali tidak akan sampai kepada Alloh, jika ia masih ada syahwat atau usaha ikhtiar sendiri. Karena itu jika Alloh tidak menarik hambaNya, dan membiarkannya dengan usaha ikhtiarnya sendiri, takkan sampai kepada Alloh untuk selama-lamanya. Karena itu jika Alloh akan menarik dan segera menyampaikan hambanya, maka ditampakkan kepadanya sifat-sifat Alloh. Sehingga mati kehendak dan ikhtiar usaha sendiri. Dan segera menyerah kepada irodat kehendak dan putusan pemberian Tuhan, maka ketika itu ia sampai kepada Alloh karena tarikan Alloh. Bukan karena amal usahanya sendiri, sampai karena kurnia Alloh, bukan karena ibadat dan taatnya kepada Alloh.
~***~
Mungkin kita sudah sama-sama mengetahui adanya sebuah hadist dari Kanjeng Nabi s.a.w tentang peperangan/jihad terbesar manusia bukanlah ketika memerangi kaum kafir, melainkan ketika seseorang memerangi nafsunya sendiri.
Mungkin kita juga sering mendengar pernyataan – pernyataan senada yang intinya kita dianjurkan untuk memerangi nasfu kita sendiri. Namun jika kita pelajari, kita tafakkur-i perihal ini, kok tampaknya si-nafsu bukannya semakin K.O melainkan semakin pandai mengelabuhi kita. Apalagi jika cara perlawanan kita mengikuti berbagai teori yang pernah kita temui dari berbagai macam tulisan (utamanya yang otodidak / tanpa guru pembimbing). Seolah – olah si nafsu ini malah mampu mengelabuhi kita sebelum kita bertindak.
Nah lho… kalau sudah begini terus bagaimana? Kapan kita bisa memenangkan peperangannya?
Apakah dawuhnya Kanjeng Nabi s.a.w itu salah tentang melawan Nafsu? Tidak, bukan salah, Kanjeng Nabi itu benar, melawan nafsu itu merupakan satu keharusan. Namun bagaimana cara kita menyikapinya, bagaimana cara kita memeranginya, bagaimana taktik kita untuk bisa menundukkannya.
Ada baiknya jika kita mau menyimak tutur kata budayawan kita “Cak Nun” yang menyinggung masalah peperangan. Dalam tutur katanya Cak Nun menyampaikan bahwasannya untuk memenangkan peperangan, sebelumnya kita harus mampu mengenali lawan kita dan menyamarkan identitas diri kita.
Karena kalau kita tidak mampu mengenali lawan kita, tentu kita akan kerepotan untuk bisa mengalahkannya. Dan jika kita tidak mampu mampu menyamarkan identitas diri kita, dengan kata lain semua kelebihan dan kekurangan kita dapat dengan mudah di ketahui oleh lawan – lawan kita, tentu lawan kita akan dapat dengan mudah mengalahkan kita.
Satu contoh, jika kita dianggap seekor kancil atau kuda yang larinya cepat, tentu lawan – lawan kita akan memperlakukan atau menyerang kita dengan menggunakan alat – alat atau senjata – senjata yang biasa digunakan untuk melumpuhkan kancil atau kuda tersebut. Dan hal semacam ini memang akan sangat untuk menaklukkan kuda atau kancil tersebut. Namun jika si kancil atau si kuda ini tiba – tiba menjadi katak, atau bekicot, tentu alat – alat tersebut tidaklah banyak berguna. Begitupun sebaliknya.
Seperti itulah contohnya…
Mengenai bab semacam ini, saya pernah mendengar perkataan seorang biksu, kala itu dia sedang membahas tentang nafsu / syahwat. Ia menjelaskan bahwa untuk melunakkan nafsu, kita tidak harus ngoyo untuk melawannya. Karna jika kita melawannya dengan kekuatan yang besar, tentu akan semakin besar pula perlawanan darinya.
Lantas apakah kita akan mengikutinya begitu saja?
Imam Al-ghozali dalam kitab karyanya “minhajul ‘Abidin” memberikan gambaran seputar pelunakan nafsu, beliau mengibaratkan nafsu ini adalah anjing galak, jika kita bertemu dengan anjing yang galak ini, kemudian anjing ini menyerang kita, apakah kita harus melawannya, sedang jika kita melawannya, akan semakin galak juga anjing ini.?
Sebetulnya kita tidak perlu repot – repot meladeni anjing ini, karena jika kita meladeni anjing, kita hanya akan buang – buang waktu dan tenaga. Melainkan kita laporkan saja kepada si majikan anjing, agar pemiliknya yang menjinakkan anjing ini. Dengan demikian maka kita tidak perlu lagi repot – repot membuang-buang tenaga dan waktu kita.
Demikian pula apa yang harusnya kita lakukan untuk menghadapi nafsu / syahwat yang disusupi oleh musuh – musuh kita. Langsung saja kita adukan pada majikannya. Yang kebetulan majikannya ini adalah majikan kita juga. Allohu Jalla Jalalah.
~***~
Maka seperti itulah yang termaksud dalam hikmat Al-Hikam 141, laa haula wa laa quwwata illa billah.
Tidak ada daya dan upaca kecuali karena Alloh.
Laa maujud illalloh
Wallohu’alam …..
Wassalamualaikum.

Mursyid

Hendak kemana sih kita?
apa sih tujuan kita?
hmmm lha kalo tujuannya aja gk jelas, gk tau, pantes nylewar sana sini,..
tersesat itu...
walopun toh ilmunya setinggi langit umpanya, gelarnya bertumpuk tumpuk..
tp tujuannya ngambang atau malah gk tau blas, mboh ra roh
ya omong kosong namanya
beda dg orang bodoh, tak punya gelar sama sekali
tp ia tahu betul arah tujuannya, bahkan ia sudah pernah menginjakkan kaki di tempat tujuan
ia kembali hanya untuk menjemput mereka yg masih tersesat...
agar sampai di tujuan dg selamat
maka ikutilah dia
jangan banyak membantah, karna pengetahuannya benar dan jelas
sedangkan pengetahuan kita kebanyakan hanya awang awang, khayalan kosong.
beruntung sekali orang2 terdekat dan yg mendekatinya

Dzikir - Shalawat

Dzikr itu panas ... ?
udah bukan rahasia
hampir semua yg dzikr sempat merasakannya
lha terus penawarnya apa biar gk panas ?
perbanyak "Sholawat"
shollu 'alan-nabiy.......

Satu Nol

kenapa angka sempurna itu terdiri dr angka 1 dan 0 ??
cntoh 10,100,1000 dst
bahkan dalam pelajaran sekolahan ada hitungan yg hanya menggunakan 1 dan 0, yg ternya mampu menterjemahkan kondisi alam semesta.
ada apa dg 1 dan 0 ???
Satu (1) ... apa itu satu? siapa itu satu?
nol (0) ... apa itu nol? siapa itu?
mari kita perhatikan,
nol itu adalah kita, nol ini seolah tak ada nilai bahkan terabaikan,
ketika ditambahkan dg angka-angka barulah disebut,
0+1=1, 0+2=2 dst
si A, jika diisi ilmu pertanian, ia akan disebut petani, jika diisi ilmu hukum ia jd hakim, bgtu seterusnya menurut apa yg mampu ia tampung
namun sayangnya, si 0 ini tak tampak lagi, yg tampak hanya angka2 yg bukan 0
gmana agar si 0 menjadi tampak dan ternilai ketika ia terisi dg yg lain dan berubah menjadi 3,9,5 (misalnya)?
leburkan kembali dg 0 lalu gandengkan dg 1
maka tampaklah ia dg nilai tertinggi
-***-
seperti apa pun ilmu kita, pengetahuan kita, harta, nama
tetap tak sebanding dg peleburan dan bersatunya kita dg Al-Wahid Al-Ahad
_/\__

Laku Lemah Lembut

"Al-yatalattof, wa laa yusy,ironnabikum ahada"
(Hendaklah berlaku baik dan jangan sekali-kali ceritakan halmu pada seorangpun"
Itulah inti dari setiap ajaran yang dibawa oleh tiap - tiap utusan
Sedang syariat merupakan suatu metodologi yang bertujuan untuk mengantarkan hamba pada inti tersebut.
Mari kita perhatikan salah satu firman Alloh untuk kita jadikan sample : "innassholata tanha anil fakhsya'i wal munkar" (sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar)
Yang kemudian didukung oleh adanya sabda Nabi s.a.w : "barang siapa yang sholatnya tidak mampu mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, maka ia bukan semakin dekat dengan Alloh, melainkan semakin jauh"
Ini menunjukkan bahwasannya syariat adalah satu media untuk mencapi budi luhur.
Dalam hadis lain, rosululloh s.a.w ketika ditanya oleh seorang sahabat "muslim mana yang paling baik?", maka jawab beliau "ialah muslim yang paling terpuji akhlaqnya"
Jadi marilah kita merenung sejenak, apakah hasil dari syariat yang telah kita jalani selama ini telah mampu membawa kita pada tujuan yang benar? Yakni menjadikan kita berakhlaq karimah, ataukah malah sebaliknya?
Jika kita sudah menjalankan syariat namun masih saja belum mencapai sasaran, tentunya itu menandakan kejanggalan pada perjalanan kita.
Mari kita benahi lagi diri kita
Semoga kita senantiasa dilimpahi taufiq hidayahdari robbul 'alamin sehingga kita mampu menjadi kholifah yang benar-benar kholifah di muka bumi seperti yang dimaksudkan oleh Alloh ketika berfirman :
"Wa idz qoola robbuka lil malaaikati inni jaa'iluka fil ardhi kholifah"
(Dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman pada para malaikat, sesungguhnya aku akan menjadikan kholifah di muka bumi)
Amin
Wassalamualaikum
~ gemblung ~

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...