Tentang Kemerdekaan

Yang paling sejati dari kemerdekaan adalah posisi di mana kita selesai dari batasan batasan diri kita yang muncul karena persepsi kita sendiri sendiri.

Energi Semesta Adalah Jumbuh Dengan Manusia

Seluruh Elemen Semesta Telah Manunggal dalam diri kita semua tanpa terkecuali, dan satu kunci untuk mengaksesnya adalah kesadaran anda.

Titik Agung Peradaban

segala sesuatu memiliki akar, maka akar dari peradaban yang gemilang adalah.....

Senin, 22 Februari 2016

Pintu kemenangan

بسم الله .... بسم الله .... بسم الله ....

Romadhon adalah wilayah penerang untuk bersuci,
Tentunya bukan lagi bersuci secara lahiriah
Lahiriah kita dapat disucikan dengan air, dengan cara berwudhu atau mandi jinabat

Batiniah kita, sisi yang lebih hakiki dalam diri kita
Cara bersucinya adalah dengan bermandikan Rohman RohimNya (Alloh)

Di bulan romadhon, mafhumnya selama bulan romadhon,
Tersimpan begitu banyak Daya ilahiah berujud rohman , rohim serta maghfirohNya
yang terbentang luas di seluruh permukaan hingga penjuru penjuru dunia
Bahkan seluruh alam semesta

Maka pantas jika para arif billah / ulama fillah mengibrohkan
Bahwa bulan puasa sebagai bulan bersucinya ruh
Kalimah lengkapnya beliau beliau rohimahullohu lahum, "Rojab merupakan bulan untuk mensucikan jasad, sya'ban untuk mensucikan jiwa, Romadhon untuk mensucikan ruh"

Kembali lagi bahwa romadhon adalah bulan yang paling pas untuk bersuci
Mengibrohkan kita akan bersuci menjelang sholat
Mengingatkan kita pada sholat yang sejati
Yakni sholat yang tak terbatas waktu

Dalam romadhon, kita diajarkan untuk mensucikan diri
Yaitu dengan meninggalkan apa apa yang disukai oleh ego kita
Kita meninggalkan makan, yang mana pada siang hari merupakan waktu makan yang melezatkan
Sedangkan kita berbuka pun demikian
Kita dilatih untuk tidak berbuka secara berlebihan
Bahkan ketika sahur pun juga demikian
Sedang pada hari hari selain romadhon kita terbiasa berlebih lebihan hampir pada hal apapun

Inti dari romadhon adalah mengajarkan sekaligus membiasakan diri kita untuk tidak memanjakan nafsu atau keinginan keinginan yang melelapkan
Yang bisa kita katakan sebagai ego

Keluar dari romadhon kita diajarkan untuk berzakat fitrah
Yang menurut baginda nabi s.a.w yang disampaikan secara turun temurun oleh para ulama adalah merupakan media untuk membersihkan diri
Waktu untuk berzakat adalah pada akhir romadhon

Tepat sekali, dan samgat jelas bahwa serangkaian puasa romadhon tujuan akhirnya adalah bersihnya diri
Bersihnya diri adalah bentuk dari maghfirohNya
Yang turun bagi hamba hambaNya yang benar benar berserah

Maka sangat benar jika baginda nabi yang terpuji s.a.w bersabda, "merugilah orang orang yang tak terampuni apabila romadhon telah lewat"

Bagaimana mungkin Alloh tidak mengampuni ketika para hambaNya menunjukkan kesungguhan kesungguhan mereka dalam berjuang untuk mendapatkan ridhoNya
"Orang yang berperang di jalan Alloh adalah Syahid"
"Jihad yang paling besar adalah Jihad melawan hawa nafsunya sendiri"

Demikianlah romadhon, mengajarkan kita untuk senantiasa berjihad tiap hari selama satu bulan penuh
Dan ini tidak hanya berlaku pada bulan ramadhan saja
Melainkan terus berlanjut
Hal ini tampak jelas pada saran yang mulia untuk berpuasa di 6 hari syawal
Jadi bukan hanya pada romadhon saja
Melainkan di luarnya juga

Sedangkan siapa saja yang menjalankan romadhon, ia akan menemui zakat fitrah
Zakat = perbersihan
Fitrah = kemurnian
Zakat fitrah => pembersihan untuk kembali pada fitrah

Inilah yang disebut minal aidzin wal faizin
"Dari golongan yang kembali dan menang"

Yakni golongan yang fitri, yang benar benar telah inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Yang telah benar benar mengembalikan segala urusannya kepada Robb semesta alam yang maha mengatur dan maha meliputi
Kepada Robb Sang pemilik segala kehendak sekaligus Robb yang mengurusi segala urusan

"Wal faizin" / dan menang

Siapapun yang telah berserah total hanya kepadaNya
Maka baginyalah segala kemenangan
Terbuka dan terbentang luas baginya jalan keluar dari segala kesempitan

اذا جآء نصر الله والفتح # ورايت الناس يدخلون فى دين الله افواجا # فسبح بحمد ربك والستغفر ، انه كان توابا

Apabila telah datang pertolongan Alloh dan kemenangan, dan engkau telah menyaksikan orang orang berbondong bondong masuk dalam agama (diin) Alloh, maka bertasbihlah dengan memuji Robbmu dan beristighfarlah. Sungguh Dia maha penerima taubat

Kamis, 18 Februari 2016

Bersuci dan Eksistensi Syirik

Uيا ايها الذين امنوا انما المشركون نجس، فلا يقربو الميجد الحرام بعد عامهم هذا. وان حفتم علية فسوف يغنيكم الله من فضله ان شآء ، ان الله عليم حكيم
---------------

Wahai orang orang yang beriman (يا ايها الذين امنوا)
Yakni orang orang yang telah mengamankan hati mereka daripada apapun yang selain Alloh.

Kata "amanu" ini satu akar dengan "amana" dan "amina".
Seolah Alloh hendak menunjukkan bahwa orang orang yg telah mengamankan hatinya dari selain Alloh, membuang segala sesuatu yang bukan Alloh, maka ia dipastikan mendapatkan cahaya iman. Keyakinan yang haq.

Sedangkan mereka yang sudah dilimpahi cahaya iman, maka baginya kesejahteraan berupa "amina". Siapapun yg bersamaNya, maka pasti akan sejahtera dan aman.

Sebagaimana sabda baginda nabi s.a.w, "orang orang beriman adalah mereka yang dapat menjamin keamanan harta saudaranya, darah saudaranya, dan juga kehormatan saudaranya"

Kalau sudah menyentuh saudara, maka siapa di antara kita yang tidak bersaudara?
Semua satu dan saling terhubung
Sesungguhnya kita semua memang saudara

Namun kemudian Alloh menjelaskan.....
انما المشركون نجس
Sesungguhnya orang orang yang syirik (musyrikun) itu najis.

Yaitu mereka yang menyekutukan Alloh dalam hal apapun,
Di zaman ini memang tak banyak,
Bahkan tak ada patung patung patung (layaknya zaman jahiliah dahulu) yang disembah
Namun bukan berarti tidak ada yang menyembah patung dan berhala
Berhala berhala dan patung patung itu justru kebanyakan berada di dalam hati masiing masing pelakunya

Kemudian ditegaskan bahwa orang musyrik itu najis.

Mari kita masuk lagi ke dalam makna najis.
Najis itu merupakan apa apa yang mencampuri sesuatu yang suci, sehingga kesucian itu menjadi pudar nilainya

Setelah itu mari kita berkaca,
Mari kita tengok ke dalam diri dan hati kita masing masing kita
Apakah kesucian kita sudah tertempeli macam macam hal, ataukan masih suci?

Kalau masih tertempeli bermacam macam hal, mari kita sucikan segera.
Ingat, dalam kaidah fiqh, sesuatu yg paling afdhol untuk bersuci adalah air suci yang mensucikan.
Namun berhubung ini yang hendak disucikan adalah hati dan eksistensi sejati diri kita, maka kita perlu mendalami makna "air suci mensucikan"

Dalam suatu hadist dikatakan bahwa 'arsy Alloh, di bawahnya adalah air yang sangat jernih
Namun tidak dijelaskan seberapa luasnya
Yang dapat kita ketahui dari khabar lain adalah bahwa arsy Alloh lebih luas dari 7 langit dan 7 bumi.

Nah, dengan memanfaatkan air ghoib inilah kita akan bersuci
Sesungguhnya air inu terhubung pada diri manusia
Letaknya pada darah dan cairan cairan tubuh yang lain

Selama ini mungkin darah kita belum benar benar bersih ataupun jernih
Maka diperlukan pengendapan yang benar,
Yakni dengan duduk hening
Selanjutnya diperlukan juga proses penjernihan dari dalam
Yakni dengan dorongan keluar masuknya nafas yang juga mengikat darah

Baginda nabi s.a.w bersabda, "sesungguhnya setan bergerak / berjalan - jalan pada aliran darah manusia"

Dalam kesempatan lain, beliau juga mengabarkan bahwa setan akan melemah jika kita berdzikir

Inilah kunci bersuci untuk diri kita
Satu satunya yang konsisten menyertai darah adalah oksigen.
Maka kita buat oksigen yang kita hirup untuk turut berzikir sehingga apa yang ada (kotoran) di dalam darah (baca: setan) dapat dilemahkan
Dan semoga diri kita benar benar teraucikan.
-amin-

Jika kita dapati diri sudah bersih dari apa apa selain Alloh.
Atau sudah disucikan seperti di atas, maka kita harus waspada.
Sebagaimana firmannya...

فلا يقربو المسجد الحرام
"Maka janganlah mereka mendekati masjidil haram"

Masjid adalah tempat sujud atau tempat menyembah
Masjidil haram adalah suatu wilayah atau tempat bersujud, yang mana tidak boleh (haram) ada apa apa di sana selain yang menyembah dan yang disembah

Ini bukan masjidil haram yang di tanah arab sana
Melainkan masjidil haram yang ada di dalam diri
Yakni hati (qolbu), atau lebih dalam lagi dan terserah untuk penyebutannya.
Yang jelas masjidil haram adalah wilayahnya
Penyembahan yang tidak boleh ada sesuatu apa pun di dalamnya selain yang menyembah dan yang disembah

Maka diingatkan oleh Alloh,,, "janganlah mereka mendekati masjidil"

Yakni kemusyrikan kemusyrikan itu tadi
Segala sesuatu yang selain Alloh tidak diperkenankan ada di sana

Dan juga bermakna, "janganlah biarkan orang orang yang masih penuh dengan prasangka dan apa apa selain Alloh mempengaruhi keimananmu. Membuatmu kembali ragu dan kemudian dirimu menjadi tak suci lagi. Janganlah najis itu sampai menguasai kesucian. Jika itu terjadi, bersucilah lagi,, lagi,,, dan lagi..."

Kebanyakan kemusyrikan itu masuk melalui harta - benda - kekayaan.
Maka Alloh kembali menegur kita

"وان خفتم عيلة فسوفف يغنيكم الله من فضله"
Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Alloh nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya

Bagian ini sudah sangat jelas, apabila kita khawatir akan kemiskinan
Maka sepatutnya kita menyadari bahwa rahmat, kasih sayang dan keagungan serta kekayaan Alloh akan mencukupi tiap tiap urusan hambaNya.

Jangan sampai kemusyrikan kemusyrikan itu merasuki dan meracuni lagi melalui jalan harta benda dan kekayaan

"ان شآء"
Tinggal kita yakin atau tidaknya yang akan mempengaruhi tersambungnya limpahan rahmat Alloh tersebut

"ان الله عليم حكيم"
Sesungguhnya Alloh maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

Minggu, 14 Februari 2016

Perjalanan Sholat

Ketika Sholat,,, jangan lengah
Ikrarmu dalam sholat adalah "inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil 'alamiin"
Sholatku ini adalah karena Robb semesta alam
Ibadahku ini adalah karena Robb semesta alam
Hidupku ini adalah karena Robb semesta alam
Matiku ini adalah karena Robb semesta alam

Ketika sholat, amati gerakmu
apakah itu gerak karena kehendak egomu,
Ataukah ksarena gerak dari Tuhanmu
Selepas sholat, apapun yg engkau anggap sebagai bentuk peribadatan / ibadah
Apakah benar benar karena Alloh, ataukah karena nafsu (keinginan) mu

Hidup adalah gerak
Bermula dari perintah kerja otak,
Otak bekerja karena perintah dari Qolbu,
Qolbu adalah singasana jiwa.
Perhatikan jiwamu, apakah jiwamu sudah benar terhubung dengan Sang Penyampai pesan murni dari Alloh (Ar-Ruh)
Atau yg disebut Ruhul Amin atau Ar-Rosul
Ataukah masih berkehendak sendiri karena tak dapat berjumpa dengan Ruhul Qudus?
Perhatikan hidupmu itu
Apakah benar sudah lillah ataukah masih lin-nafs?

Mati adalah diam
Perhatikan diammu itu
Apakah diam karena untuk mengenali perintah Alloh
Ataukah diam justru berkhayal ?
Yang menuntunmu justru pada hal hal yang tidak nyata
Bukan menggerakkanmu pada hal hal yang paling nyata

Ikrar kita di dalam sholat sebelum memasuki firman yang agung bissmillahirrohmaanirrohiim adalah itu

Ketika masuk dalam gerbang jannah berupa Bissmillahirrohmaanirrohiim,
Kita mulai masuk pada niat kita sebelumnya
Yakni Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathorossamawati wal ardh
Hanifan musliman wa maa ana minal musyrikin

Bissmillahirrohmaanirrohiim adalag gerbang agung untuk berjumpa, bermuwajjahah denganNya
Sang Empunya Jagat Semesta
Dzat yang menguasai wilayah materiil maupun ghoib
"Wajjahtu wajhiya lilladzi fathorossamawati wal ardh"
dengan benar (hanif), berserah (muslim) dan tidak berimajinasi; berkhayal; berpersepsi apapun tentangNya (musyrik)

Di sanalah Sang hamba menyaksikan keagungan tuhannya
dengan sebenar benarnya
"Allohu akbar kabiro walhamdu lillahi katsiro"

Al-fatihah....
Dalam sebuah hadist dikabarkan oleh baginda nabi yang mulia s.a.w
Bahwa ketika seorang hamba sedang membaca al-fatihah,
Maka Alloh akan membalas tiap tiap apa yang dibaca oleh hambaNya tersebut

Setelah memasuki gerbang bismillahirrohmaanirrohiim
Selanjutnya adalah memasuki wilayah taman tak terbatas.
Al-fatihah namanya
Di dalam al-fatihah itulah sang hamba berkomunikasi dengan Robbnya

Diri si hamba seakan masuk kembali pada alam dimana saat itu ia diambil saksi oleh Alloh,
"Apakah Aku ini Tuhanmu"
Kemudian dijawablah, "benar, bahkan kami bersaksi"

Relasi Puasa - Petunjuk - Syukur

Al-Qur'an benar benar tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya
Ia adalah petunjuk bagi orang orang yang beriman
Meskipun orang orang tersebut hanya sekedar percaya saja
Al-qur'an ini tetap sudah akan memberikan petunjuk

Lebih lanjut lagi, sebenarnya al-Qur'an ini sekaligus juga menjadi penjelas bagi petunjuk itu sendiri
Yang seperti ini dapat diketahui dengan berkomunikasi dengannya
(Wa bayyinatin minal huda wal furqon)
Jelas sekali bahwa dibalik sekedar petunjuk (Huda), ia juga sekaligus menyimpan penjabarannya

Dengan berpuasa,
Bukan sekedar puasanyaa perut maupun nafsu
Tapi puasa dengan kosongnya kehendak kita
Maka kita akan ditunjukkan langsung oleh Alloh mengenai penjabaran petunjuk itu
Sehingga petunjuk itu mewujud menjadi al-furqon (pembeda)
Dan benar benar pembeda

Petunjuk - Penjelas - Pembeda

Menunjukkan sekaligus menjelaskan bahwa kita harusnya hendak kemana dan bagaimana

Syahru Romadhon :
°) Syahru = Bulan; Masyhur
     Asy-syahru (الشهر) sebenarnya berasal dari kata Syaharo (شهر) yg berarti masyhur
°) Romadhon = Pembakaran
     Romadhon (رمضان) merupakan bentuk masdar dari kata Romadho (رمض) yg dijadikan isim alam (kata nama) dengan ditandai alif-nun (ان) pada akhirnya

Al-baqoroh : 185
"..... Barang siapa yang menyaksikan kemasyhuran (الشهر), maka berpuasalah."

Sangat jelas sekali..
Di jaman ini, semua kemasyhuran telah diidam idamkan oleh banyak orang
Belajar kemana mana hanya ingin dapat gelar dan dipandang 'waw' oleh orang lain
Kerja siang malam hanya untuk sekedar mencari kekayaan
Semua itu hanya sebatas kemasyhuran

Demikian Alloh kemudian berfirman, "Maka Berpuasalah (فليصمه)"

Berpuasalah dari segala kehendak yang hanya bersifat materi
Mencari kemasyhuran belaka
Berpuasalah agar jangan sampai kemasyhuran kemasyhuran duniawi itu meracuni hatimu, meracuni dirimi
berpuasalah dengan mengosongkan segala kehendakmu yang rendah itu

Syahru Romadhon = Pembakaran Kemasyhuran

Al-Baqoroh : 185
"....dan barang siapa yg berpenyakit (maridhon=penyakit) atau bepergian, maka hitunglah dari hari hari yg lain..."

Penyakit manusia yang paling kacau adalah seperti yg tersimpan dalam kalimah sebelumnya
Penyakit kemasyhuran.

Barangsiapa yg sudah terjangkit penyakit kemasyhuran ini, makaa hitunglah sebagai hafi terluar dari puasa
Dengan kata lain puasa pengosongannya batal
Atau dia tidak sedang berpuasa

"Au'ala safarin" ... atau atas perjalanan

Perjalanan menemukan obatnya, atau perjalanan dalam kondisi sakit
Atau perjalanan apapun itu
Tetaplah terhitung hari yg lain, bukan terhitung puasa

Al-baqoroh : 185
"....Alloh menghendaki kemudahan bagi kalian, dan Dia tidak menghendaki kesulitan bagi kalian"

Alloh menganjurkan kita berpuasa (kosong) itu semata mata untuk memudahkan kita
Alloh berkasih sayang terhadap kita, dan tidak hendak menyulitkan kita dengan berbagai upaya yg memutar otak dan memeras tenaga kita.
Sesungguhnya kalau kita telah mengosongkan diri dari segala bentuk keinginan kemasyhuran - kemasyhuran
maka kemudian yg memenuhi diri kita adalah Alloh
Tak ada lagi kehendak untuk masyhur
yang ada adalah kehendak Alloh
Tak ada lagi pengaturan diri
Yang ada adalah pengaturan dari Alloh

Sebenarnya Alloh tidak ingin kita ini repot dengan membebani diri kita sendiri
Seolah olah kita mampu menghadapi dunia dengan segala permasalahannya atas kehendak diri

Tidak.... sesungguhnya kita tidak dapat melakukan apa apa
Angan angan kosong kita tentang penyelesaian menghadapi apapun yang sedang kita hadapi lah yang akan membebani kita
Sedangkan Alloh tidak menghendaki yang demikian itu

Biarkan Alloh yang akan mengatur segala tindak tanduk kita
Kita tinggal ikuti, tak usah ikut campur
Karena memang kita tak berhak untuk ikut campur
Karena kita tak memiliki daya apa pun untuk mengubah apa pun

Al-baqoroh : 185
"...dan hendaklah kalian menggenapkan bilangannya. Dan mengagungkan Alloh atas apa yang telah ditunjukkanNya, dan agar kalian semua bersyukur"

Wa litukallimu al-'iddata = dan hendaklah kamu menggenapkan hitunganmu

Kalau kamu menatap hitungan yg di luar hitungan puasa itu, maka genapkan pandanganmu terhadap hitungan itu
Jangan kau buat ganjil
Maksudnya, apa apa yg telah kau lihat dalam bentuk materiil itu,
Sesungguhnya menyimpan juga hikmah dan petunjuk jalan menuju jalanKU
Jika kalian tidak memecah mecahkannya sehingga menjadi ganjil,
Tentu kalian akan terseret masuk ke dalam wilayahKU

Selama ini kalian telah memecah mecah ciptaanKU yg telah kujadikan petunjuk jalan bagi kalian
Yg belum mampu memasuki Bait (rumah) Ku dan firmanKU
Sehingga kalian terombang ambing dalam kekalutan dan kebimbangan kebimbangan

Selama kalian tetap membuat ganjil dan tidak menggenapkan itu semua, maka selama itu pula kalian tidak akan dapat dan mau masuk ke dalam bait (Rumah) Ku dan memahami firmanKu

Wa litukabbirulloha 'alaa maa hadaakum
Siapa yg tidak tersungkur setelah menatap keagungan Alloh ???
Jika Alloh telah menampakkan kuasaNya, ke-maha Suci-anNya,
KeagunganNya, keagungan segala sifat, asma', af'al dan DzatNya,

La'allakum tasykuruun.....
Itu semua adalah jalan menuju syukur
Itu semua akan membawamu pada syukur yang sedalam dalamnya syukur
Yakni mensyukuri apa apa yg telah engkau terima, engkau saksikan, dan engkau rasakan.

والله الخير الموفق
هو النور على النور
العليم والشكور والكبر

Sabtu, 13 Februari 2016

Imam Mahdi dan Nabi Khidhir

Kita tidak benar benar tahu adanya masa lalu apalagi masa depan
Masa lalu sangat bisa terjadi secara lahiriah,
Masa depan pun juga sangat bisa akan terjadi sebagaimana yg telah dikabarkan oleh orang orang terdahulu yg telah diberikan kabar ghoib.

Kita yg berada di sini, di saat ini, bukan di masa lalu maupun dari masa depan
Di tengah banyak keterbatasan pandangan kita
Kita masih dapat menyerap nilai nilai yg terkandung di balik segala kejadian lahiriah
Sebagaimana yg telah terjadi dan akan terjadi

Imam mahdi yg dikabarkan akan datang kelak di akhir zaman
Adalah sesosok manusia yg akan mengembalikan kedamaian di muka bumi
Akan kembali meluruskan perjalanan manusia
Membawa rahmat kesejahteraan di dunia

Nabi khidhir, digambarkan sebagai seorang nabi yg akan terus hidup hingga akhir zaman
Berperan sebagai guru pengetahuan secara terus menerus kepada hamba hamba yg benar benar dipilih Sang Maha Penguasa Jagad, Alloh s.w.t
Untuk menjadi pemimpin bagi suatu kaum
Beliau adalah guru yg tergambar sangat mistical.
Sangat ghoib, tiba tiba muncul dan hilang begitu saja.

Demikian kisah yg turun temurun kita terima.

===============

Nabi khidhir dan Imam Mahdi sebagai kandungan nilai nilai.

#Nabi Khidhir

An-nabiy adalah jabatan khusus seorang hamba yg ditugaskan untuk mengemban amanah Alloh. Gelar nabi dilekatkan pada hamba hamba Alloh yg dipilihNya untuk mencapai tingkatan pemahaman dan pengalaman spiritual yg tinggi dan suci.

Khidhir, bermakna sebuah kehadiran.
Digambarkan sebagai guru spiritual nabi musa a.s juga para waliyulloh.
Menyimpan nilai, pesan moral kepada kita untuk selalu menghadirkan diri kita secara utuh dalam segala kondisi.

Kehadiran diri secara utuh adalah sikap kesadaran secara penuh
Kesadaran jiwa, kesadaran jasad, kesadaran suksma / ruh.

Manusia yg kesadarannya benar telah utuh, akan dapat menyerap nilai nilai ilahiah yang kemudian akan tersalurkan dalam tingkah perbuatan.
Hal itulah yg secara fitrah diletakkan Alloh melalui ide penggambaran sosok nabi khidhir sebagai guru spiritual para wali juga nabi musa a.s

#Imam Mahdi

Masih bertautan,, Imam Mahdi juga menyimpan sebuah nilai / pesan moral ilahiah dari Alloh kepada seluruh manusia
Imam mahdi yg dikabarkan oleh baginda nabi yang mulia Muhammad s.a.w sebagai pemandu manusia akhir zaman untuk kembali ke fitrah dan jalan yg lurus
Juga akan menebarkan kesejahteraan dan keadilan di muka bumi
Memiliki pesan dalam yang semestinya diserap betul oleh setiap insan

Keadilan, kesejahteraan, akan benar benar didapati oleh mereka yg mengikuti Imam Mahdi
Imam adalah pemandu
Mahdi adalah sosok memiliki petunjuk

Satu satunya sosok yg benar benar mutlak memberi petunjuk (huda) adalah Alloh s.w.t
Orang yg mendapatkan petunjuk inilah yg disebut Mahdi (sosok / subjek)

==/=====

Hal ini kiranya sambung menyambung dengan nilai Khidhir, kehadiran penuh seluruh lapisan kesadaran manusia.

Manusia yg telah melakukan latihan latihan (riyadhoh) untuk menyatukan lapisan lapisan kesadaran dalam dirinya, maka ia akan dapat menangkap dan mengenali petunjuk (huda) dari Alloh (minimal) untuk dirinya sendiri. jika demikian, dialah mahdi, atau dapat dikatakan ia orang yg mendapat petunjuk.

Selama ia mengikuti petunjuk petunjuk dari Alloh tersebut, ia akan senantiasa dalam limpahan kesejahteraan, kedamaian, keadilan dlsb.
Rahmad benar benar terhampar baginya.

Semua diantara kita sangat berkesempatan mendapat petunjuk itu.
Dan memang kita harus mengenali dan memahami petunjuk dari Alloh s.w.t

Kuncinya ada pada kesadaran yg senantiasa hadir (khidir)
Petunjuk yg di dapat dari "khidhir" (dengan tanda kutip) tersebut mustilah diikuti
Itulah yg dikatakan mengikuti imam mahdi.

------
Mengenai imam mahdi yg datang di akhir zaman
Dimana akhir zaman dikatakan sebagai huru hara luar biasa
Saya kira mengenai apa yg dikatakan sebagai hari akhir (yaumid diin) telah dibahas di halaman sebelumnya
--------

Wallohu'alam bish-showab

Senin, 08 Februari 2016

Bab Doa

Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran..... tetaplah bertingkat
Pertama, dalam tingkatan terendah,
Orang orang yg berdoa, seperti bermain tebak tebakan
Tergantung keberuntungan
Seolah olah doa mereka terkadang diijabah, terkadang juga ditolak
Ada waktu mereka mengira doanya terkabul, namun ternyata tidak.
Jadi mereka hanya mengira-ira
Kalau terkabul ada yg mengira itu bentuk kebaikan tuhannya
Juga terkadang mengatakan bahwa itu karena keseringannya berdoa.

Dan jika doanya tidak terkabul,
Mereka mengira apa yg sedang diterimanya sekarang adalah bentuk ujian.
Atau tuhan sedang merencanakan yg lain.
Mereka hanya bisa mengira saja.

Hal semacam ini disebabkan masih adanya kabut penghalang di dalam basyiroh (mata hati) nya.
Mereka hanya bisa meraba raba
Dengan menggunakan tongkat khusnudhon
agar tidak semakin celaka jika haru ber-suudhon kepada tuhannya
Tingkatan ini paling banyak penghuninya
Bahkan hampir rata rata manusia menghuninya.

Pada tingkatan kedua terdapat pemahaman dari orang orang yg sedang memasuki wilayah hampir / seolah fana fil-aqli.
Ia atau mereka yakin betul bahwa semua ini sudah tertata rapi
Ia berdoa ataupun tidak, semua tetaplah akan terjadi
Karena akal mereka telah mencerna bahwa jauh jauh hari sebelum terlahir
Pola kehidupannya sudah tercatat dan terencana rapi
Serta sudah tertata, tak dapat digoyang lagi

Sekalipun ada kabar yg menyatakan bahwa takdir itu bisa dirubah dengan doa
Tetap saja ia menyatakan tidak mungkin
Karena di dalam benaknya, ia telah meyakini bahwa berdoa pun sesungguhnya adalah rancanganNya
Atau sudah tertulis di dalam kitab induk (lauhul mahfudz)
Bahwa saat itu ia memang harus berdoa

Jadi orang orang semacam ini sedang mengalami peleburan egoisitasnya
Egonya hampir hilang
Maka ia menyadari yg demikian itu
Seolah olah dia merasa bahwa tiap gerak geriknya adalah sudah ditetapkanNya.
Bahkan jika dijebloskan ke dalam kubangan kotoran pun dia bersedia
Tanpa minta untuk dikeluarkan dari sana.

Golongan ini seolah telah pasif
Namun tetap bergerak sesuai kehendakNya.
Pasifnya mereka adalah tidak punya keinginan
Gerakan mereka adalah mereka terjemahkan sebagai ketetapan induk
Di zaman ini mulai bertebaran golongan yg mengalami pemahaman kesadaran ini.

Sedangkan pada tingkatan selanjutnya,
Tingkat kepahaman ketiga
Orang orang mulai terlepas dari pemahaman kedua
Biasanya mereka telah melewati dua pemahaman sebelumnya.
Kabut yg menyelimuti basyirohnya telah tersibak
Ia dapat menatap dengan kebenaran
Dan ia pun tidak lagi terlebur,
Tapi sudah maujud adam-ahad
Satu bentuk kesadaran yg tetap satu bulat tak terpecah
Namun merangkul seluruh jagat semesta.
Ia adalah pribadi unggul yg bijak

Bagi mereka dalam hal berdoa,
Itu bukan lagi semacam kira kira,
Ataupun ketetapan masa lampau
Berdoa bagi mereka adalah komunikasi antara dia dan Khaliqnya.
Bisa jadi terjadi tawar menawar di sana.
Doanya pasti direspon atau ditanggapi oleh alam semesta selaku eksekutor sunnatulloh
Sesuai persetujuan Alloh s.w.t

Orang orang ini dapat menangkap apa yg ia mintakan itu baik baginya ataukah buruk
Semua tampak jelas
Namun pilihan tetap ada pada pribadinya
Alloh telah mengabarkan apa apa yg jarang dimengerti orang pada umumnya terhadap orang orang tersebut.
Wilayah ini masih merupakan wilayah eksklusif
Bahkan sampai hari ini
Kebanyakan para pemburu kebenaran hanya berhenti pada pemahaman kedua
Ia yg berada di wilayah ini tidak lagi menatap dengan sebelah mata
Namun dengan dua matanya
Sehingga jadilah ia manusia bijak
Manusia terpilih untuk mengemban khalifatulloh.

Wallohu'alam
"ادعوني أستجب لكم، والشكرلي ولا تكفرون"

Dzikir - Ingat - Sadar

Kesadaran itu sebagaimana Diri, terbagi dalam 3 wilayah.
- Kesadaran Jasad
- Kesadaran Jiwa
- Kesadaran Ruh

Ingat itu mengikuti kesadaran,
Pola hadirnya ingatan itu adalah datang sesudah sadar.
Contoh, ketika kita menyadari bahwa kita sedang makan, maka kemudian hal itu akan terekam dalam memori otak, yg kemudian akan memunculkan ingatan. Suatu saat dapat kita munculkan kembali.

Sedangkan sadar, hadirnya adalah saat ini, kini,
Bukan kemarin apalagi esok.
Sadar tidak untuk menjangkau masa lalu,
Masa lalu akan terekam dalam ingatan
Sadar sifatnya mengamati yg sedang terjadi, lalu direkam oleh otak dan disimpan dalam ingatan.
Sadar pun tidak untuk menjangkau masa depan.
Masa depan wujudnya semacam khayalan.
Namun ini dalam lingkup jasad.

Kesadaran jasad, adalah kesadaran yg menangkap tingkah laku atau tangkapan tangkapan dari panca indra.
Kesadaran semacam ini berlaku untuk menyadari kegiatan materiil saja.

Dalam tingkatan berikutnya adalah kesadaran jiwa.
Dimana kesadaran ini dapat menangkap segala sesuatu diluar maupun di dalam jasad.
Kesadaran ini wilayahnya lebih luas dibanding kesadaran jasad.
Apa yg ditangkapnya kelak akan dikabarkan ke dalam pikiran
Kemudian pikiran kembali akan merekamnya.

Contoh kesadaran ini adalah menyadari bahwa di bumi ini bukan hanya eksistensi materiil saja yang ada.
Melainkan eksistensi ghoib pun juga ada.
Ia dapat menyadari kehadiran eksistensi ghoib. Kegiatan kegiatan lintas dimensi / tempat / waktu.

Jiwa ini hubungannya adalah dengan alam semesta yg terbentang luas dan ada lebih dulu daripada wadag kasar manusia
Maka kesadaran jiwa juga dapat merangkul apa apa yg terbentang di alam semesta.
Ia juga dapat merangkul waktu lampau maupun masa yang akan datang.
Ia kemudian mengabarkan pada akal / pikiran untuk dapat merekamnya dan dapat dikabarkan pada manusia lain.

Dzikir yang diterjemahkan sebagai ingatan itu adalah dzikir (ingatan) yg diterima otak dari hati (qolbu)

Dzikir yg diterjemahkan sebagai kesadaran itu adalah Dzikir (sadar) yang telah diterima hari dari pancaran Nur Alloh.

Selanjutnya adalah kesadaran Ruh.
Yakni kesadaran yg cakupannya melebihi alam semesta
Ia ada dalam wilayah ilahiah
Karena ruh lah yg berhubungan langsung dengan Robbaniyah
Ia dapat menyadari Eksistensi Tuhannya

Jika dalam kesadaran jiwa ia dapat mengetahui Tuhannya melalui esensi alam semesta
Dan dalam kesadaran jasad ia dapat mengenal tuhannya melalui perantara panca indra
Maka dalam kesadaran Ruh, ia dapat mengenali Tuhannya karena Tuhannya

Disinilah yang sering dikatakan sebagai, "Man 'arofa nafsahu faqod 'arofa robbahu"
Juga yg dikatakan oleh para arif billah dengan perkataan, "'aroftu robbiy bi robbiy"

Sabtu, 06 Februari 2016

Jalan Tauhid , Peta Menuju Al-Haqq

Bismillahirrohmaanirrohiim ....

لا اله الا الله

Berhenti pada lafal, sama saja terjebak dengan bayangan
Dimana bayangan dikira sebagai realita
Lafadz tauhid itu memang luar biasa,
Bahkan Alloh sendiri menyatakan bahwa jika langit, bumi dan seisinya ditimbang dengan lafadz tauhid ini, tentulah lafadz ini lebih berat daripadanya.
Di mana letak bobotnya?
Ini yg perlu disadari oleh masing masing pribadi

Langit bumi dan seisinya itu adalag materi
Sedangkan berat itu adalah isinya
Kalau balon ditimbang dengan batu, tentu lebih berat batu
Dan bukanlah sebab materialnya yg membuat batu lebih berat daripada balon.

Kalau hendak menemukan eksistensi, maka barang pasti harus berani memasuki materi.
Tidak lagi berada atau berkecimpung dengan materi,
Melainkan masuk di sebaliknya materi.

Kalau hendak menemukan titik berat / eksistensi dari kalimah tauhid laa ilaha illa Alloh,
Maka harus berani memasuki lafadz itu
Tidak sebatas pada lafadznya saja
Melainkan lebih ke dalam lagi

Laa (لا) yang berarti tiada,
Maka masukilah ia ......
Wilayah ketiadaan, suwung / Kosong / Zero
Wilayah yg tidak ada apapun di dalamnya
Namun perhatikan dan hati hatilah
Banyak yg mengira kosong adalah puncak sebuah perjalanan,
Bahkan sebenarnya ini barulah permulaan

Di sebalik itu,, masukilah juga.

Ilaha (اله) , sebuah wilayah ketuhanan
Dimana iman bersemayam di wilayah ini.
Wilayah penyaksian, kalau dalam ketiadaan kita masih konsisten untuk menemukan sebuah eksistensi kebenaran (al-Haq)
Untuk menyibak realita yg sejati,
Maka perlahan kita akan memasuki wilayah ini

Sebuah wilayah penuh cahaya,
Jalan lurus yg dimaksud dalam al-Qur'an (اهدنا الصراط المستقيم)
Sama dengan wilayah sebelumnya,
Banyak yg berhenti di wilayah ini
Mengira Alloh adalah Cahaya, padahal Alloh adalah Nurun 'Ala Nurin
Cahaya di atas cahaya
Di dalam misykat yg tak tembus
Pelita untuk segala sesuatu

Semestinya, hendaklah berjalan lebih lanjut menyelami wilayah berikutnya

Illa (الا) penafikan akan segala sesuatu
Penafikan atas segala persangkaan persangkaan
Menafikkan bahwa bukanlah kekosongan itu adalah tujuan akhir, bukanlah jalan cahaya itu puncak
Bukanlah diri ini adalah apa apa dan siapa siapa

Ini adalah wilayah pemurnian
Wilayah bersuci dari segala hadast
Hadast kecil maupun hadast besar
Kalau sudah bersuci, sudah siap
Sudah suci dan sudah layak.
Maka wilayah selanjutnya akan menyambut

Alloh (الله) makrifatudz-Dzat ada di wilayah ini
Wilayah yang hanya Alloh saja yg berhak menarik siapa saja untuk diperkenalkan denganNya

Jihadun-nafs sebagaimana yg dikabarkan baginda nabi yg mulia s.a.w
Adalah sebentuk ikhtiar di wilayah laa-ilaha-illa (لا اله الا)
Selanjutnya adalah wilayah keterserahan Alloh,
Para sufi mengatakan, "aroftu robbiy bi robbiy"
Karena bukanlah ikhtiar kita yg menyebabkan mengenal alloh
Melainkan Alloh sendiri yg menyibakkan hijabNya dan memperkenalkan diriNya

Wallohu'alam bish-showab

Tempat Kembali

Kemana arah perginya nafas ketika kelak kita telah tiada (mati)?
Sama halnya dengan akan kemana perginya jasad kita nanti...

Kalau jasad kita sudah mengetahui akan kemana ia perginya.
Tentu ia akan berpulang ke asalnya, Tanah.
Sedangkan nafas kita yg terbentuk dari udara, maka ia pun juga akan kembali menjadi udara
Ia akan menyatu dengan semesta
Melingkupi segala unsur yg tersimpan di dalamnya

Nafas hanyalah sebuah media pengikat antara jasad dan ruh
Sedangkan di antara keduanya itu ada jiwa
Yg membentuk apa yg kita sebut sebagai kesadaran
Ia dapat melihat dan mendengar, bahkan mengikuti jasad maupun ruh

Kita dapat mengamati apapun dengannya
Ia biasa kita kita sebut dengan Qolbu; Hati
Namun bukan hati secara penterjemahan linier sebagai sebongkah daging
Atau ada juga yg menyebutnya sebagai Akal.
Akal ini yg sering disebut dalam al-Qur'an sebagai sebutan Ulil Albab, Ulinnuha, dsb.

Qolbu dan akal itu bukan suatu entitas yg mewujud materi
Ia dikatakan ada, namun tak nampak kasat mata
Ia merupakan sisi ghaib diri manusia
Ia tak terbendung, tak terbatas

Selama ia melesat, lepas dari jasad,
Jadilah ia eksistensi yg lebih besar dan luas dari alam semesta

Ketika nafas terlebur menjadi bagian dari semesta,
Hendaknya jiwa tidak berhenti bersama nafas
Hendaknya ia terus melanjutkan perjalanannya menuju bahkan melampaui batas batas (langit - langit) pada semesta semesta berikutnya

Semesta ini berlapis lapis
Jin dan manusia berada di dalam dimensi atau semesta yg sama
Tempat yg serendah rendahnya

Berani kita melampaui semesta ini,
Maka kita akan menemukan semesta berikutnya
Letaknya para ruh dan eksistensi lainnya
Perbendaharaan ghoib yg tak mungkin dapat diceritakan
Musti dialami sendiri, dijalani secara pribadi.

Selasa, 02 Februari 2016

Lipatan Tauhid dan Kepasrahan dalam Al-Ikhlas

Qul Huwa Alloh ...... (قل هو الله)
Katakanlah... Huu Alloh
Huu membuka pintu qolbu menuju cakrawala semesta ilahiah.
Melintasi berbagai dimensi yg menyelimuti sekian jagat diri
Alloh .... ialah zat mutlak yg tak terbendung, satu satunya dzat hulu hilir kehidupan

Ahad. (احد)
Menuju satu satunya keberadaan
Melebur dalam kuasa ilahiah
menyatu dengan Sang Robb
Manunggal dengan Hyang Maha Mutlak
Tak ada wujud lain selain Alloh.

Alloh Ash-Shomad ... (الله الصمد)
Asal muasal
Lintas keberaadaan
Sumber segala sesuatu
Yg fana kembali pada kefanaan
Kembali pada ketiadaan
Di balik ketiadaan yg memang semestinya tiada, di sanalah keberadaan yg hakiki.

Lam yalid wa lam yuulad (لم يلد ولم يولد)
Keber-ada-an itu mutlak
Bukan asbab diada-adakan
Itulah yg tak diperanakkan
Juga tak beranak
Adapun penyatuan, itu bukan diaku-aku atau mengaku-aku, atau diaku-akukan.

Wa lam yakun lahuu kufuwan ahad
(ولم يكن له كفوا احد)
Tidak ada sesuatupun yg setara denganNya
Kemanunggalan itu bukanlah hamba menjadi Tuhan
Apalagi Tuhan menjadi hamba
Tidak ada yg demikian
Yg demikian itu itu manipulatif namanya
Diada adakan, diaku aku
Ilah tetaplah ilah
Hamba tetaplah hamba
Namun bukan 2 eksistensi yg saling berjauhan
Tuhan hanya satu (ahad)
Dia melingkupi segala sesuatu
Melingkupi seluruh hambaNya
Penyatuan itu kepasrahan (الدين) total.
Tak ada lagi ego
Sehingga ia mencapai apa disebut (الاسلام) keselamatan.
Mereka adalah Orang orang yg berani dan mau kembali pada ketiadaan
Menuju Dzat Yang Maha Mutlak.

Senin, 01 Februari 2016

Hari Akhir

Yaumuddiin (يوم الدين)
Banyak yg menterjemahkan bahwa yaumiddin adalah Kiamat
Mungkin ada baiknya kita mendalami potongan ayat 14-19 surah al-insyiroh :
- وان الفجار لفی جحيم
"Dan sesungguhnya orang yg berbuat jahat, benar benar berada di dalam api neraka yg sangat panas"

Sesungguhnya setiap manusia yg berdosa,
Yg pernah melakukan perbuatan keji / jahat
Pribadi tersebut akan dihanguskan dengan api yg panas
Kita secara umum manusia, ketika pertama kali berdzikir dengan benar
Kebanyakan akan merasakan sensasi panas yg bervariatif dari dalam tubuhnya.
Seringkali sesuai kadar kekejian atau dosa yg pernah ia lakukan.

Untuk dapat menembus dimensi hening sebelum melangkah pada tahap berikutnya, yakni dimensi ilahiah
memang pembersihan semacam ini diperlukan bagi kita
Bahkan ini wajib dilalui oleh setiap pejalan suluk.
Dan ini adalah Alloh sendiri yg mensucikan.

Hal tersebut dilanjutkan / diperjelas oleh ayat ayat berikutnya :
- يصلونها يوم الدين
"Mereka masuk ke dalamnya pada -yaumid-diin-"

Secara litelatur kata, يوم الدين terdiri dari dua kata:
يوم dan الدين..
Yaum berarti hari, dan ad-diin berarti agama
Ini adalah gambaran tentang hari yg fitrah.
Hari dimana kejujuran, kejernihan dibabarkan.
Dan agama adalah merupakan fitrak setiap manusia.

Ketika seseorang telah dibersihkan dari dosa dosanya dalam api yg panas (جحيم), di situ ia mengalami metamorfosis, kelahiran baru.
Atau ia akan memasuki dimensi pembakaran ketika ia telah menyadari akan fitrahnya
Kesadaran akan fitrah manusia ini terbentuk ketika kita memasuki wilayah hening. Dzikirullohi akbar.

Dosa atau kesalahan yg terbakar sekali kali tidak akan dapat melesat keluar dari jahim tersebut.
Seolah jiwa kita sedang disaring
Yang buruk terkurung dalam jahim
Sedangkan yg fitrah akan bangkit

- وما هم عنها بغائبين
"Dan mereka sekali kali tidak dapat keluar dari itu"

Lantas apakah yaumiddin itu?

- وما ادراك ما يوم الدين
"Tahukah kamu apa yaumiddin itu?"

- ثم ما ادراك ما يوم الدين
"Sekali lagi, tahukah kamu apakah yaumiddin itu?"

Yaumuddin itu adalah hari kepasrahan
Sebuah masa, waktu dimana kita tiada berkuasa apapun dan atas siapapun
Kita telah melebur, pasrah, kembali dalam fitrah kita, tak punyai apa apa
Yang berkuasa di saat itu hanyalah Alloh semata
Ke-ego-an kita lenyap
Kekuatan kita tiada
Yang menggerakkan setiap titik nadi kita bukanlah kita, melainkan Alloh.
Ke-ego-an kita sama sekali tidak berlaku

Jika semula kita menggerakkan tangan (umpamanya) adalah atas kehendak ego atau otak kita,
Maka di hari ini, tangan kita bergerak atas perintah Alloh
Kalaupun otak berperan, ia berada di bawah kendali Alloh
Tiada seperti sebelumnya
Yang biasanya bersifat seenaknya sendiri
Kini ia tunduk patuh hanya pada Alloh

- يوم لا تملك نفس لنفس شيئا، والأمر يومإذ لله
"Hari ketika nafs (diri) tidak berkuasa sedikitpun untuk (bagian) diri (nafs) yg lain. Dan pada hari itu, seruan (komando) hanya milik Alloh"

Jadi hari kebangkitan ini adalah hari berpulangnya kesadaran jasad menuju kesadaran ilahiah.
Benar benar pasrah
Tak ada lagi yg mengaku-aku.
Yang ada hanyalah alloh

Lukisan Titik Ba' Dalam Diri Manusia

Bismillahirrohmanirrohiim .....

di dalam diri setiap insan terdapat setitik daya
Semacam biji zarroh,
Sebuah benih energi murni yg berada di sebalik qolbu manusia
Bisa dikatakan semacam cahaya,
Sumber cahaya, sumber energi/daya.
Sifat zarroh ini semisal listrik ataupun magnit

Cahayanya apabila kita bangkitkan, ia akan meng-induksi tiap tiap partikel yg ada di sekelilingnya
Semua manusia memilikinya
Hanya saja sedikit manusia yg menyadari keberadaannya.

Dari setitik cahaya inilah, molekul molekul,
Atom - atom, partikel - partikel yg ada di dalam tubuh kita dapat bergerak.
Atas perintahnya, otak dapat bekerja
Tangan, kaki dan juga seluruh anggota tubuh lainnya

Siapapun yg dapat menyadari setitik cahaya ini, ia akan dapat mengendalikan apa apa yg dikehendakiNya.
Vibrasi atau getaran atau induksi dari cahaya ini jika kita tebarkan ke sekeliling kita, maka semua akan tertundukkan

Daya ini jugalah yg menyebabkan seluruh pergerakan / perputaran di alam semesta.

Perhatikan jika engkau telah meyadari eksistensi setitik cahaya ini
Tiap getarannya akan mempengaruhi gerak alam semesta
Jika engkau tenang, alam akan tenang
Jika engkau bergejolak, alam pun akan bergejolak

Kembali.... bahwa sifatnya adalah menginduksi
Dapat menginduksi molekul molekul, atom atom, partikel partikel yg ada di sekelilingnya.

Maka jika kita ingin memanfaatkannya,
Pertama hendaknya kita melebur dahulu terhadap Kuasa Sang Empunya
Menyadari titik cahaya tersebut
Menyatu dengan Sang Sumber
Kemudian barulah menebarkan getarannya

Ilmu titik ba' adalah ilmu yg menyibak tentang daya sumber ini

Perhatikan ... titik ba' ini tersimpan di sebalik lengkungan garis atasnya
Seolah olah ia tersembunyi
Dan ternyata memang garispun juga terbentuk atas banyak titik yg bersinggungan.

Titik ba' inilah gambaran secercah daya semisal zarroh yg tersimpan di balik jasad kita manusia
Menwujud gerak dan banyak hal

Wallohu'alam bish-showab

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...