Senin, 08 Februari 2016

Dzikir - Ingat - Sadar

Kesadaran itu sebagaimana Diri, terbagi dalam 3 wilayah.
- Kesadaran Jasad
- Kesadaran Jiwa
- Kesadaran Ruh

Ingat itu mengikuti kesadaran,
Pola hadirnya ingatan itu adalah datang sesudah sadar.
Contoh, ketika kita menyadari bahwa kita sedang makan, maka kemudian hal itu akan terekam dalam memori otak, yg kemudian akan memunculkan ingatan. Suatu saat dapat kita munculkan kembali.

Sedangkan sadar, hadirnya adalah saat ini, kini,
Bukan kemarin apalagi esok.
Sadar tidak untuk menjangkau masa lalu,
Masa lalu akan terekam dalam ingatan
Sadar sifatnya mengamati yg sedang terjadi, lalu direkam oleh otak dan disimpan dalam ingatan.
Sadar pun tidak untuk menjangkau masa depan.
Masa depan wujudnya semacam khayalan.
Namun ini dalam lingkup jasad.

Kesadaran jasad, adalah kesadaran yg menangkap tingkah laku atau tangkapan tangkapan dari panca indra.
Kesadaran semacam ini berlaku untuk menyadari kegiatan materiil saja.

Dalam tingkatan berikutnya adalah kesadaran jiwa.
Dimana kesadaran ini dapat menangkap segala sesuatu diluar maupun di dalam jasad.
Kesadaran ini wilayahnya lebih luas dibanding kesadaran jasad.
Apa yg ditangkapnya kelak akan dikabarkan ke dalam pikiran
Kemudian pikiran kembali akan merekamnya.

Contoh kesadaran ini adalah menyadari bahwa di bumi ini bukan hanya eksistensi materiil saja yang ada.
Melainkan eksistensi ghoib pun juga ada.
Ia dapat menyadari kehadiran eksistensi ghoib. Kegiatan kegiatan lintas dimensi / tempat / waktu.

Jiwa ini hubungannya adalah dengan alam semesta yg terbentang luas dan ada lebih dulu daripada wadag kasar manusia
Maka kesadaran jiwa juga dapat merangkul apa apa yg terbentang di alam semesta.
Ia juga dapat merangkul waktu lampau maupun masa yang akan datang.
Ia kemudian mengabarkan pada akal / pikiran untuk dapat merekamnya dan dapat dikabarkan pada manusia lain.

Dzikir yang diterjemahkan sebagai ingatan itu adalah dzikir (ingatan) yg diterima otak dari hati (qolbu)

Dzikir yg diterjemahkan sebagai kesadaran itu adalah Dzikir (sadar) yang telah diterima hari dari pancaran Nur Alloh.

Selanjutnya adalah kesadaran Ruh.
Yakni kesadaran yg cakupannya melebihi alam semesta
Ia ada dalam wilayah ilahiah
Karena ruh lah yg berhubungan langsung dengan Robbaniyah
Ia dapat menyadari Eksistensi Tuhannya

Jika dalam kesadaran jiwa ia dapat mengetahui Tuhannya melalui esensi alam semesta
Dan dalam kesadaran jasad ia dapat mengenal tuhannya melalui perantara panca indra
Maka dalam kesadaran Ruh, ia dapat mengenali Tuhannya karena Tuhannya

Disinilah yang sering dikatakan sebagai, "Man 'arofa nafsahu faqod 'arofa robbahu"
Juga yg dikatakan oleh para arif billah dengan perkataan, "'aroftu robbiy bi robbiy"

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...