Kemana arah perginya nafas ketika kelak kita telah tiada (mati)?
Sama halnya dengan akan kemana perginya jasad kita nanti...
Kalau jasad kita sudah mengetahui akan kemana ia perginya.
Tentu ia akan berpulang ke asalnya, Tanah.
Sedangkan nafas kita yg terbentuk dari udara, maka ia pun juga akan kembali menjadi udara
Ia akan menyatu dengan semesta
Melingkupi segala unsur yg tersimpan di dalamnya
Nafas hanyalah sebuah media pengikat antara jasad dan ruh
Sedangkan di antara keduanya itu ada jiwa
Yg membentuk apa yg kita sebut sebagai kesadaran
Ia dapat melihat dan mendengar, bahkan mengikuti jasad maupun ruh
Kita dapat mengamati apapun dengannya
Ia biasa kita kita sebut dengan Qolbu; Hati
Namun bukan hati secara penterjemahan linier sebagai sebongkah daging
Atau ada juga yg menyebutnya sebagai Akal.
Akal ini yg sering disebut dalam al-Qur'an sebagai sebutan Ulil Albab, Ulinnuha, dsb.
Qolbu dan akal itu bukan suatu entitas yg mewujud materi
Ia dikatakan ada, namun tak nampak kasat mata
Ia merupakan sisi ghaib diri manusia
Ia tak terbendung, tak terbatas
Selama ia melesat, lepas dari jasad,
Jadilah ia eksistensi yg lebih besar dan luas dari alam semesta
Ketika nafas terlebur menjadi bagian dari semesta,
Hendaknya jiwa tidak berhenti bersama nafas
Hendaknya ia terus melanjutkan perjalanannya menuju bahkan melampaui batas batas (langit - langit) pada semesta semesta berikutnya
Semesta ini berlapis lapis
Jin dan manusia berada di dalam dimensi atau semesta yg sama
Tempat yg serendah rendahnya
Berani kita melampaui semesta ini,
Maka kita akan menemukan semesta berikutnya
Letaknya para ruh dan eksistensi lainnya
Perbendaharaan ghoib yg tak mungkin dapat diceritakan
Musti dialami sendiri, dijalani secara pribadi.
0 comments:
Posting Komentar