Tentang Kemerdekaan

Yang paling sejati dari kemerdekaan adalah posisi di mana kita selesai dari batasan batasan diri kita yang muncul karena persepsi kita sendiri sendiri.

Energi Semesta Adalah Jumbuh Dengan Manusia

Seluruh Elemen Semesta Telah Manunggal dalam diri kita semua tanpa terkecuali, dan satu kunci untuk mengaksesnya adalah kesadaran anda.

Titik Agung Peradaban

segala sesuatu memiliki akar, maka akar dari peradaban yang gemilang adalah.....

Kamis, 19 April 2018

Khalifah adalah Pelayan

dalam pernyataan Alloh tentang penciptaan manusia,
ada misi penting di dalamnya
setidaknya ada 7-9 ayat di dalam al-Qur'an yang menjelaskan tentang misi/tugas
diciptakannya manusia yakni sebagai khalifatulloh fil-Ardh dan Abdi

Kebanyakan ayat ayat yang berbicara tentang khalifah
adalah dijelaskan atau diperuntukkan kepada kelompok atau golongan golongan secara khusus
seperti dalam Q.S Al-A'rof : 74, penjelasan kholifah lebih ditujukan kepada kaum Ad.
kemudian seperti pula di dalam Q.S Al-A'rof : 129, penggunaan kata kholifah ditujukan kepada kaum nabi Musa,
Q.S Shod : 26, kholifah ditujukan kepada nabi Daud a.s, sedangkan dalam Q.S Adz-Dzariyat : 56, secara global Alloh menjelaskan bahwa tujuan utama diciptakannya jin dan Manusia adalah untuk mengabdi

abdi adalah pelayan
terlepas dari menjadi pelayannya siapa manusianya kelak
yang paling jelas, secara fitrah manusia ditanamkan rasa untuk melayani
kalau bukan melayani kebaikan, maka pasti dia akan melayani keburukan
kalau bukan melayani Alloh, maka manusia akan melayani yang selainnya Alloh
yakni materi materi yang tersebar di alam dunia

Maka sejatinya esensi dari misi utama diciptakannya manusia sebagaimana tertuang dalam Q.S Al-Baqoroh :30 adalah melayani Alloh di muka bumi (kholifatulloh). yakni menjadi pelaksana pelaksana dari kehendak Alloh di muka bumi.
juga saling melayani sesama
sebagaimana dalam hadist qudsy, tersirat "Aku sakit kenapa tidak engkau jenguk?". sakitNya Alloh terletak pada sakitnya saudara muslim / sesama manusia
maka sangat selaras kemudian dengan sabda baginda nabi s.a.w, "Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya"
bahkan dicontohkan dalam sikap baginda nabi s.a.w
yang selalu melayani siapa saya yang butuh pelayanan dari beliau
banyak ajaran islam yang mencerminkan sikap pelayanan ini, mulai dari menyantuni anak yatim, saling bahu membahu yang diisyaratkan bahwa muslim satu dengan muslim lainnya adalah ibarat sebuah bangunan yang saling melengkapi, mencintai fakir miskin, dlsb
yang menggambarkan bahwa sikap utama orang yang berikrar islam adalah harus melayani sesama
semuanya berhubungan erat dengan pelayanan atas alam semesta yang kita kenal dengan istilah rahmatan lil 'alamin

bukan hanya Rosululloh s.a.w, bahkan Alloh s.w.t pun memiliki sikap pelayan. sebagaimana tersirat dalam firmanNya "ud'uni astajib lakum" -memintalah akan aku perkenankan-
meskipun terbalut dalam bahasa yang elegan, namun esensinya adalah sama
melayani
karena sudah sangat fitrah jika manusia juga memiliki kefitrahan sikap melayani.
Maka agar tidak sampai salah kaprah, islam mendidik kita untuk mengarahkan fitrah pelayanan ini kepada hal hal yang lebih positif dan netral
bukan kepada hal hal yang negatif dan merusak
bukan melayani dalam kedholiman sehingga terbentuk kemungkaran kemungkaran
melayani kemungkaran artinya anda menyetujui atau membantu proses terjadinya kedholiman
maka dalam islam, kita ditekankan untuk ber-amar makruf nahi munkar
agar tidak terjadi proses saling membantu dalam berbuat kemungkaran
-wallohu'alam-

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...