Kamis, 04 Agustus 2016

Romantika Sunyi

"kalau anda sudah mengenal diri anda di dalam sepi, kalau anda sudah tegap berdiri di dalam sunyi, apakah anda akan berasyik masyuk disana selamanya?"
teriak lantang dari samudra langit.

aku terdiam, kemudian berujar dengan lirih dan penuh tanya, "lantas apakah yg harus kuperbuat? apakah harus kutinggalkan wilayah sunyimu ini?"

"tidakkah kau lihat diluar sana?"

"wahai kekasih, bukankah itu kuasamu?"
 "lantas untuk apa dikau berada diantara mereka?"

"kekasih......" tubuhku bergetar menahan degupan dada yg hampir tak tertahan... "apalah dayaku menggerakkan mereka, bukankah daku pun engkau yg menggerakkan?"

seruan itupun membalas dg penuh kasih.... "sayang... bukankah engkau dapat memohon kepadaku? bukankah aku sudah pasti akan mengabulkan apapun yg engkau minta? Akulah yg merubah mereka, tapi apakah engkau tak ada pedulinya sama sekali terhadap bagian dari dirimu sendiri itu? kemanakah pandanganmu wahai kekasih??"

"wahai sang penguasa,,," tangiskupun mulai meledak tak terbendung, "pandanganku silau akan cahayaMu, hampir saja tak kulihat apapun selain diriMu,..."

"kekasih..... engkau maha tak tergambarkan dan dapat ditebak, semua terserah engkau, maka apapun titahmu kan ku emban." tambahku

wilayah itu semakin hening, sementara tangisku kian menjadi namun semakin lembut...
"wahai kekasih, bukalah mataku didalam cahayaMu, tuntunlah daku sesuai kehendakMu, kalau harus berjalan di dunia, maka jalankan daku seiring kehendakmu, kalau daku kau letakkan di antara mereka yg masih dalam kegelapan, maka bukakala, limpahkanlah cahaya bagi siapapun yg berada di sekitarku."
masih tetap hening...

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...