Jumat, 12 Agustus 2016

3 Jenis Hujjah Yang Musti Dimiliki

Hendaklah kita dalam berbuat segala hal itu memiliki landasan
ada alasan - alasan atau dasar - dasar yang benar dan menguatkan atas apa - apa yang kita kerjakan
Segala tindak tanduk manusia itu pasti akan membuahkan pertikaian bathin tersendiri
bisikan keraguan itu pasti akan muncul mengiringi apa - apa yang telah kita perbuat
seolah - olah hendak menjerumuskan kita pada kufur fa'alulloh

di sini pentingnya landasan atau hujjah 
atas apa - apa yang telah maupun sedang kita perbuat
contoh ketika anda membatalkan puasa sunnah hanya untuk memakan jamuan makan dari seorang sahabat
yang apabila anda tidak memakan jamuan makan itu, tentulah kesedihan hati akan diperoleh oleh sahabat anda
mengenai hal ini tentu setelah anda membatalakan puasa akan muncul keresahan hati
jika kita tidak memegang kuat dasar kita tentang mengapa harus membatalkan puasa

nah alasan / dasar / hujjah yang haqq mustilah kita genggam dengan benar
untuk hujjah diri baik di dunia maupn di akhirat kelak

hujjah yang paling dasar adalah hujjah yang tersimpan di dalam memori otak
hujjah semacam ini adalah hujjah yang dimiliki oleh kebanyakan orang (kalangan)
yang telah menerima suatu ilmu mengenai hujjahnya tersebut
hujjah ini akan membantah keragu - raguan yang membisiki dirinya

selanjutnya dan yang utama adalah hujjah qolbu
hujjah ini telah terserap dengan benar di dalam hati
ia yang akan menguatkan hujjah pikiran
karena wilayah hujah qolbu ini merupakan wilayah pelimpahan cahaya dari Alloh s.w.t
yang mana di wilayah ini lah yang sejatinya kemudian menggerakkan seluruh anggota badan kita

dan yang lebih utama lagi adalah hujjah ilahiah
dimana keraguan tidaklah mungkin menolak hujjah ini
keraguan tidak akan dapat menyentuh wilayah kesadaran ilahiah
apalagi meracuni manusia yang memiliki hujjah ilahiah ini
orang yang telah mencapai dimensi kesadaran ilahiah tentu ia akan mendapatkan bimbingan langsung dari Alloh s.w.t dalam berbuat segala sesuatu
apapun yang mencoba meracuninya akan segera ditepiskan oleh Alloh
cahayaNya akan meleburkan segala sesuatu selainNya
hal ini yang menyebabkan orang yang memegang hujjah ilahiah tentulah tiadak kekhawatiran sama sekali dalam benaknya

sebaiknya manusia memang harus memasuki dimensi kesadaran ilahiah ini
namun jika memang belum dapat memasukinya
hendaknya ia berada atau mempunyai kedua jenis hujjah sebelumnya

3 titik wilayah tersebut juga dapat kita temui indikasi - indikasinya
kita dapat mengenali di mana posisi diri kita yang sebenarnya
dalam menanggapi beberapa model keraguan yang menghinggapi diri kita

apabila keraguan itu muncul sedemikian besar
dan kita berusaha menetralkannya dengan mengajukan berbagai hujjan melalui pikiran
tentu kita saat itu sedang berada dalam wilayah pikiran
wilayah terendah dari kesadaran manusia

apabila ketika keraguan itu muncul seimbang dengan ilmu ilmu yang telah kita miliki
dimana pikiranpun juga sudah tidak terlalu ambil andil melimpahkan hujjah
dan hati kita tetap tidak goyah akan bisikan keraguan itu
maka dapat kita kenali bahwa saat itu kita sedang berada dalam wilayah utama yang pertama

apabila pikiran tenang - tengan saja
dan hati juga tidak goyah
maka keraguan pun hampir - hampir tidak ada yang mencemari diri kita
maka dapat kita ketahui bahwa saat itu kita sedang berada dalam wilayah ilahiah
dimana walaa khoufun 'alaihim (tidak ada ketakutan sedikitpun bagi mereka)

cara - cara untuk memasuki masing - masing wilayah tersebut saya kira juga sudah terurai dalam bahasan - bahasan sebelumnya
sedangkan kalau memang perlu untuk di ulangi
maka perlu dipahami bahwa anda hanya perlu mengasah lagi kekotoran diri anda
dari berbagai kotoran yang telah hinggap melalui dunia yang anda tekuni

kosongkan diri anda dari segala sesuatu yang bersifat materiil duniawi
hilangkan prasangka - prasangka anda
dan ikuti irama tarikan danhembusan nafas yang mengalir alami
sedemikian sunyi dan jujur lillah billah
temukan setitik cahaya dalam diri anda sendiri
yang mana cahaya itu merupakan cahaya ilahiah yang memang tertanam dalam diri anda
masuk dan meleburlah dalam cahayaNya itu

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...