Jumat, 22 Januari 2016

Jalan Kembali

لا اله الا الله

Laa Ilaha Illa Alloh adalah peta besar untuk kembali ke hadiratulloh.

Awal mula dari segala sesuatu adalah لا = Tiada,
disana semua berada dan dikumpulkan, titik ketiadan.
sebuah persaksian agung digelar.
Alloh berfirman, "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
dijawablah oleh para penyaksi, "Ya, Engkaulah Tuhan Kami" [Al-Qur'an]

Maka tersaksilah Ia sebagai اله = Sesembahan
manifestasinya terlahir, "Seandainya bukan karena engkau yaa Muhammad, tentu Aku tidak akan menciptakan makhluq" [Hadist Qudsi]
demikian juga yang telah dikabarkan oleh baginda yang mulia s.a.w,
"Sesungguhnya yang mula - mula diciptakan oleh Alloh adalah Nur Nabimu" [Al-Hadist]

الا = Melainkan; pengecualian
Hijab pun diturunkan
diciptakanlah makhluq
dan kemudian Dia tiupkan ruhNya untuk menyempurnakan khalifah di bumi
seluruh makhluk diminta sujud kepada Khalifah; waliNya
semua bersujud, kecuali satu golongan,
karena ia terhijab

الله = Alloh
Disandangkanlah nama yang terpilih untuk memperkenalkanNya
mengagungkanNya
tanpa nama, tentu manusia kebingungan
Maha Suci Alloh ....
Ia tetap terhijab selama jasad masih berperan
Ia kirimkan berpuluh puluh utusan dan nabi
untuk menyadarkan manusia tentang asal muasal dan tempat kembali

"Sesungguhya kita adalah dariNya, dan Sungguh kita akn kembali jua kepadaNya"

Jalan kembali menuju asal muasal,,,
Jasad Mati (berhenti berperan) => Jiwa bergerak melangkah menuju Ruh-Nya, menyatu dengannya => Ruh kembali ke asalnya.

"Wahai sekalian nafs yang tenang, kembalilah kepada Robbmu dengan penuh ridho lagi diridhoi" [Al-Qur'an]

nafs yang tenang adalah nafs yang telah ridho.
yang tidak lagi terikat berbagai kepentingan seperti tatkala jasad masih berperan.
nafs yang tenang adalah nafs yang pasrah
ia kembali kepada Robbnya dengan penuh kepasrahan, keridhoan dan kesadaran.

saat itulah hijab terangkat, dan terbukalah segala kenyataan

kembali pada ketiadaan.
apa yang dahulu dikira ada, ternyata kini ia temui bahwa sesungguhnya itu tiada.
dan apa yang dahulunya dikira tiada kini ia jumpai dengan keberadaan.

sabda nabi yang mulia, "kelak, ketika engkau meninggal dunia, barulah engkau tahu bahwa selama ini engkau hanyalah bermimpi"

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...