Senin, 31 Oktober 2016

Perjalanan Jiwa / Spiritual

Kenapa Harus ke Alloh?
Ya karena kita ini dari Alloh dong
Memang ada di antara kita yang tidak dari Alloh?
Adapun itu ada jasad kita
Dan jasad kita kelak kembalinya adalah tanah

Nah diri kita ini pasti dan musti kembali ke Alloh
Adanya sholat dan peribadatan lain dalam islam yang ditujukan untuk Dzikir, sesungguhnya adalah melatih diri kita untuk kembali ke Alloh
Dzikir itu kan praktik -inna lillahi wa inna ilaihi rojiun-
Maka kalau dzikir kok jalan di tempat atau berhenti di qolbu, dzikirnya perlu ditingkatkan

Dzikir kesadaran,,,
Kesadaran ini tiga lapis
Mengiringi tida esensi diri
Jasad-jiwa-ruh
Jasad sudah jelas
Jiwa ini yang musti diarahkan dengan jelas
Ruh, dia dari Alloh maka pasti dia kembali ke Alloh
Dia yang tahu jalan kembali itu
Dia yang disebut mursyid sejati itu

Kesadaran yang berhenti di jasad, ia pasti akan tersiksa jika sudah masuk liang lahat.
Bagaimana tidak tersiksa jika ia masih merasakan tubuh terhimpit tanah hancur oleh proses pembusukan
Kesadaran jasad ini musti kita upgrade menuju kesadaran jiwa
Dimana jiwa sudah tidak peduli dan merasakan apa yang di derita jasad
Praktik zuhud, sedekah, puasa dll esensinya adalah ini.

Ketika kesadaran berada pada kesadaran jiwa, dari sinilah perjalanan meninggalkan jasad itu dimulai dan dilatih secara istiqomah
Membiasakan mati, muutu qobla tamuutu kata baginda nabi s.a.w
Inilah dzikrul maut yang sebenarnya itu. Esensi dzikrul maut ya di sini.

Lho bukannya Alloh itu dekat? Kok musti melakukan perjalanan jiwa?
Yang dimaksud perjalanan jiwa / perjalanan spiritual itu bukan seperti ngrogoh sukmo atau mecah rogo
Dimana wujud kita ada banyak lalu berjalan melintasi berbagai ruang yang di atas kewajaran manusia umum.

Perjalanan jiwa itu adalah perjalanan lintas dimensi, bukan lintas ruang dan waktu
Lintas dimensi itu dimana ketika anda memasuki dimensi yang lebih dalam, ia akan semakin meluas dan kadarnya kesuciannya / kadar dimensinya semakin tinggi.
Kalau kita baca qur'an, ada penjelasan bahwa Alloh itu ada di atas arsy, di atas langit tingkat tujuh, sekaligus sangat dekat melebihi urat leher dan ada di mana pun kita menghadap
Ya ini esensinya.

Semoga anda yang membaca ini difahamkan oleh Alloh.

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...