Senin, 24 Oktober 2016

Dari Bus Ekonomi hingga Fitrah diri

Ada satu interaksi yang memang harus kita pelajari dari Alloh melalui berbagai hal dalam kehidupan
Termasuk tatkala kita berada dalam perjalan bus ekonomi yang murah meriah dan terkadang bahkan seringkali berdesakan
Bukan hanya soal sekedar gengsi karena tak bisa naik suatu angkutan yang lebih santai
Tapi soal bagaimana kita menyikapi posisi kita di hadapan Alloh

Bukan sekedar ikut2an karena lebih murah dan hematnya
Tapi juga tentang bagaimana penerimaan kita atas posisi yang telah diamanahkan oleh Alloh
Bukan pula soal ketakutan pada kesempitan materi
Tapi tentang bagaimana keluasan diri kita hati kita ketika berada dalam sebuah desakan desakan
Ini masih dalam lingkup posisi kita dalam kendaraan umum

Pelajaran menanggalkan gengsi dan kenyamanan pelayanan pun dalam hal ini dapat kita pelajari
Dan semoga hal itu lebih dapat diterapkan dalam keseharian yang Lebih fleksibel dari pada desakan desakannya bus ekonomi

Maka siapapun kita, dari golongan apapun dan bagaimanapun
Sebaiknya lebih dapat memprioritaskan posisi kita di hadapan Alloh
Yakni menerima perintahNya dan menjalankan kehendakNya

Perintah dan Kehendak Alloh ini tidak terbatas pada tekstualitas kalam wahyu sebagaimana kita kenal dalam bentuk al-qur'an dan hadist
Ada yang lebih luas dan fleksibel lagi
Dan justru di situlah letak mutiara mutiara yang tersembunyi itu

Kalau ada yang kemudian bertanya "Manusia memangnya bisa berkomunikasi dengan Alloh?
Hingga hingga ia bisa mengenali perintah Alloh tanpa al-qur'an dan hadist?!"

Maka sadarilah, memangnya sejak kapan manusia tidak bisa berkomunikasi denganNya?
BahasaNya tanpa kata
Kalau kita yang mulai berkata kata dalam balutan bahasa regional ini tidak dapat berkomunikasi denganNya
Berarti kita yang terlalu lalai akan kefitrahan diri kita sendiri
Sedangkan semenjak bayi, kita selalu dalam bimbinganNya
Sangat pantas jika Dia mengabarkan melalui lisan utusanNya, "bayi itu terlahir dalam kondisi fitrah"

Silahkan ditadabburi dirinya
Sadari apa sebenarnya yang menghalangi anda tidak dapat menangkap pembelajaranNya lagi sebagaimana ketika bayi

Wallohu'alam, silahkan di sharingkan jika ada yang memang perlu kita sharingkan...
Wassalamu'alaikun wr wb

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...