Kamis, 22 September 2016

Cahaya Nubuwwah al-Qur'an

Suatu ketika Rosululloh s.a.w bersabda yang menyatakan bahwa ganjaran setiap satu ayat dari al-qur'an itu memiliki 10 pahala atau keutamaan. Dan beliau juga menegaskan bahwa alif lam mim itu bukanlah satu kesatuan, melainkan alif merupakan satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga satu huruf.

Oke kita tidak hendak bermain main dengan banyak hadist risalah nabi
InsyaAlloh saya ajak siapapun yang membaca tulisan ini untuk dapat benar benar mendapati kutamaan per huruf nya dari al-qur'an tersebut
Saya juga tidak boro boro mengajak anda memahami maknanya terlebih dahulu.

Suatu ketika rasul s.a.w juga mengingatkan bahwa al-qur'an juga bisa melaknat sesiapa yang membacanya.
Naudzu billah min dzalik

Intinya bagaimana kita tetap berada dalam jalan yang lurus ketika membaca al-qur'an
Sehingga kita mendapat keutamaan dan terhindar dari laknat darinya

"Menurut saya cak, al-qur'an itu akan melaknat pembacanya ketika ia hanya dibaca saja tanpa dipahami maknanya"
"Menurut saya cak, al-qur'an itu akan melaknat pembacanya yang tidak memperhatikan bacaan dan tajwidnya, karena itu akan merubah makna al-qur'an"
"Menurut saya, laknat itu akan muncul kepada mereka yang ngawur menerjemahkan al-qur'an. Yaitu yang tidak mengikuti penafsiran para ulama terdahulu"
Setidaknya itu pernyataan yang sering menghampiri saya.

Ketiga contoh pendapat tersebut tidak ada yang salah, semua memiliki kebenarannya masing masing
"Lho kok gitu?"
Iya. Al-qur'an itu sangat luas jangkauannya. Ia sangat bisa dan sangat mungkin melaknat pembacanya dari masing masing 3 permisalan pendapat di atas.
Kalau kita hanya membaca tanpa memahami maknanya, itu juga membuka kesempatan turunnya laknat qur'an tapi juga bisa menurunkan rahmat Alloh melalui al-qur'an

Sekarang mari kita pahami,
Apa itu rahmat / pahala / ganjaran
Dan apa itu laknat
Setidaknya secara luas, pemahaman yang global tentang rahmat / pahala / ganjaran ini adalah suatu keadaan yang membuat hati kita bungah (berbunga bunga) ; bahagia karena suatu kenikmatan
Dengan kata lain, kalau anda sholat/dzikir/membaca qur'an kok tiba tiba anda mendapatkan suatu ketenangan bathin
Kebungahan jiwa atau pencerahan baru
Maka dapat dikatakan disitulah percikan rahmat itu sedang membelai anda

Sebaliknya, laknat adalah sesuatu yang membuat hati kita menyempit, gelisah, gundah dan semacamnya.
Entah ketika kita sholat / dzikir / membaca al-qur'an kok kita justru merasakan kesempitan atau kegelisahan
Disitulah satu indikasi kita sedang diperciki oleh laknat
Nauzu billah

Oke.......
Saya harap pembaca sudah pernah mempraktikkan dzikir nafas
Atau beberapa metode lainnya untuk berlaku suluk.
Karena dengan sebuah praktikum perjalanan suluk, insyaAlloh kita akan mudah memahami hal ini.

Bismillah.
Kalau kita bersuluk, kita mengaktifkan kesadaran kita untuk menyadari akan posisi kita dengan Alloh
Maka disitu dapat kita rasakan dengan sangat jelas adanya perbedaan antara ketika kita sadar alloh dan ketika tidak menyadari adanya Alloh.
Ketika sadar Alloh kita akan merasakan kelapang jiwa
Dan ketika kita lalai di situ kita akan mendapati kegelisahan.

Nah dari sini kita insyaAlloh akan paham, ternyata laknat itu akan hinggap ketika kita tidak menyadari posisi kita dengan Alloh.

Demikian pulalah ketika membaca al-qur'an,
Tolak ukur hadirnya rahmat atau laknat bukanlah dari seberapa pandai kita membacanya, menterjemahkannya, atau menafsirkannya.
Melainkan seberapa kita mnyadari posisi kita dengan Alloh tatkala kita membaca firmanNya tersebut

Kalau anda membaca satu huruf saja dengan sadar Alloh secara penuh
Saya yakin getaran iman yang disebut sebgai khouf itu akan menjalari tubuh kita
Namun getaran khouf itu tidak menghadirkan kegalauan atau kesempitan
Melainkn justru menghadirkan kelapangan, pencerahan dan keimanan
Itu tanda bahwa rahmat alloh melalui al-qur'an membasuh diri kita

Hal ini sangat mungkin terjadi meski tanpa kita tahu dulu artian hurufnya.
Jadi meskipun anda membaca al-quran dengan apa adanya (tanpa paham filosofi atau makna per huruf)
Limpahan rahmatNya tetap bisa mengalir kepada Anda
Meskipun anda membaca satu jus secara kontinyu, tanpa membaca terjemahannya.
Masih sangat mungkin rahmat itu turun bagi anda.
Meskipun anda membaca dengan lisan yang kurah fasih secar tajwid
Tapi kesadaran anda atas Alloh kok memancar tegap
Sangat mungkin rahmat itu akan membanjiri anda

Demikian pun sebaliknya
Meskipun kita fasih secara tajwid, pandai bahasa arab, dan pandai tafsir qur'an
Namun sama sekali tidak ada kesadaran ilahiah (sadar Alloh) ketika membaca, menterjemahkan, atau menafsirkan al-qur'an
Sangat mungkin hal tersebut akan melimpahkan laknat kepada kita
Naudzu billah min dzalik

Semoga Alloh senantiasa meridhoi kita dan memposisikan kita dalam kesadaran ilahiah.
Amin

3 komentar:

  1. Brarti hadist ttg alquran melaknati pembacanya tdk dijelaskan secara gamblang oleh nabi ya kang?

    BalasHapus
  2. rosululloh s.a.w hanya menyatakan secara globalnya saja

    BalasHapus

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...