Minggu, 31 Juli 2016

ZUHUD fid-Dunya ilal-Baqo'

ada banyak sensasi dalam tiap - tiap perjalanan
ada banyak hadiah - hadiah, efek dari sebuah lelaku
suluk adalah perjalanan spiritual pribadi seorang hamba
yang tujuan utamanya harus dan wajib hanya kepada Alloh s.w.t
tentang efek dari lelaku,
setiap manusia boleh menyebutnya dengan apa saja sebutannya

ada yang menyebutnya godaan
ada yang menyebutnya hadiah
ada yang menyebutnya nikmat
dan ada banyak lagi sebutan - sebutannya

yang jelas kita hendaknya bersikap zuhud terhadap apaun yang kita temui dalam laku suluk kita
sampai benar - benar bermuwajjahah dengan Allohu Robbul izzah

zuhud adalah sikap sederhana
biasa - biasa saja menghadapi apapun
zuhud adalah menggenggam
tanpa harus masuk ke dalam hati apa yang digenggamnya

zuhud itu bertingkat - tingkat
pada tingkatan yang paling awal
adalah zuhud terhadap dunia
tatkala seorang salik (pejalan suluk) memulai perjalanannya
yakni perjalanan spiritualnya
ia akan seolah olah dihadapkan pada nikmatnya dunia
banyak hidangan - hidangan duniawi yang terhampar bagi dirinya
hal ini dipersilahkan bagi salik untuk memilih
boleh menolaknya ataupun menerimanya

jika ia menerimanya
ia musti menancapkan rasa syukur di dalam dirinya
tidak memasukkan kecintaan terhadap dunia yang telah digenggamnya kedalam hatinya
ia harus menyadari, siapa yang telah menghamparkan dunia atasnya
siapa yang telah menghidangkannya
Alloh. adalah satu - satunya dzat
yang memiliki akses penuh atas izin kepada siapa Dunia Ia kuasakan

seorang salik harusnya semakin tumbuh cintanya kepada Alloh
tatkala dunia dihamparkan oleh Alloh untuk dirinya
bukan yang sebaliknya
cintanya justru terbelokkan kepada dunia
jika yang terjadi adalah demikian yang terbalik
maka celakalah ia
ia telah terhenti pada nikmat yang sementara

Namun jika si salik menolaknya
ia harus berani berjalan teguh ke Alloh tanpa apa pun
kepasrahan dan ketundukan yang luar biasa
harus ia munculkan dalam dirinya
karena akan semakin banyak tantangan dan godaan yang berbisik kepadanya
mengenai ketakutan ketakutan, was - was, dan lain sebagainya
jika demikian
maka si salik wajib meyakin betul bahwa hanya Alloh lah yang akan mencukupi segala kebutuhannya
dan seandainya pun ia gagal, ia adalah seorang mujahid di jalanNya
inilah yang dijalani para sufi terdahulu
yang juga dijalani oleh para sahabat di zaman nabi s.a.w

mengenai ini, Alloh s.w.t telah berfirman yang menjelaskan bahwa barangsiapa yang memilih dunia,
maka baginya akan diberikan dunia tanpa ada kelebihannya.
dan barangsiapa yang menghendaki akhirat, maka akan diberikan kepadanya kenikmatan akhirat dan ditambahkan pula nikmat dunia bagi dirinya.
Alloh juga berfirman, jangan lupakan bagianmu di dunia

zuhud pada tingkatan yang selanjutnya adalah zuhud atas surga
setelah seorang salik sedemikian kuatnya berpegang teguh
akan niatnya untuk berjumpa dengan alloh s.w.t
dunia sudah barang pasti akan dicampakkannya
dunia akan ia abaikan sampai pada tingkat berikutnya
wilayah nikmat akhirat yang disebut sebagai surga

di sini semestinya ia juga bersikap zuhud
karena jika ia terpesona akan indahnya surga
ia akan terhenti di sana tanpa menemukan apa yang dulunya ia niati
firman Alloh mengenai penduduk surga yang benar - benar mengharapkan perjumpaan denganNya,
"...kemudian mereka berkata menuntut janji akan perjumpaan dengan alloh,
maka Alloh pun memerintahkan para malaikat untuk menyingkap tabriNya
menampakkan wajahNya kepada para hambaNya yang benar - benar mengharapkan perjumpaan denganNya"

seseorang yang terpesona dengan indahnya surga
akan lalai terhadap pertemuan agung dengan Robbnya

zuhud selanjutnya adalah zuhud dari karomah dan limpahan ilmu
ketika seorang salik dihadapkan pada surga
ia tak bergeming
ia benar - benar zuhud
maka tatkala tabirNya benar - benar telah disingkap
sang salik akan sampai pada cahayaNya
yang menyebabkan ia bersujud
ini yang disampaikan oleh baginda nabi yang mulia s.a.w
"amal yang tanpa ilmu itu sia sia"

cahayaNya adalah ilmu itu
juga karomah, termasuk bagian dari cahaya itu
juga berbagai macam ilmu hikmah
ilmu akan menjelaskan kepadanya tentang Alloh
sifat - sifatNya, af'alNya
namun belum DzatNya secara nyata

seorang salik hendaknya tidak berhenti pada tataran ilmu
tetap berpegang teguh dan kuat niat awalnya
untuk bermuwajjahah dengan Alloh s.w.t
maka tatkala ia telah melewati samudra ilmu
samudra cahayaNya
sampailah ia pada perjumpaan agung dengan robbul 'alamin

Shodaqollohu wallohu 'alam bish-showab

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...