Sabtu, 16 Juli 2016

Sholawat - Silaturrahmi ilar-rosul

Alhamdulillahirobbil 'alamin
Sang pemelihara segala sesuatu, Dzat Yang Maha pemberi petunjuk menganugrahkan gerak kepada seluruh hambaNya. Sholawat dan salam terhatur kepada baginda nabi yang mulia s.a.w

tak ada perjalanan yang sedahsyat perjalanan ruhani menghadap hadirat Alloh s.w.t
berjalan bersama seluruh kekasih dan pecinta
bersama para segala utusan dan bersama Rosululloh s.a.w

suatu sebab pastilah mewujud sebuah akibat
perjalanan ruhani akan mencapai puncaknya dan akan membuahkan rasa cinta
cinta yang mendalam akan bergandengan erat dengan apa yang disebut syukur
itulah sirkulasi kehidupan
kehidupan lama akan memunculkan kehidupan yang baru
jasad yang telah lama ditinggalkan
diabaikan oleh jiwa untuk mencapai makrifatulloh
suatu ketika akan dihidupkan kembali
dengan jiwa yang sama namun sudah mendapati pencerahan

renkarnasi dalam istilah kuno
bukankah kematian
adalah kondisi jasad yang kosong
yang telah ditinggalkan oleh jiwanya
meskipun hanya sesaat saja

kondisi jiwa yang sudah tercerahkan oleh nurulloh akan kembali mengisi jasad wadagnya
dengan membawa budi yang disebut cinta
kasih sayang dan rahmat bagi seluruh alam
itulah yang dicontohkan oleh baginda nabi muhammad s.a.w
sesaat mencapai pertemuan suci dengan Alloh
silaturrahmi dengan para nabi juga para wali
sesaat kemudian beliau s.a.w kembali ke bumi
dengan harum berkilau menebar rahmat bagi seluruh alam

rasa syukur kita atas limpahan pemahaman ma'rifat dan kabar langit yang sejati
akan mendorong rasa di dalam diri kita untuk senantiasa bersambung dengan Alloh dan rosululloh
rasa ini yang diajarkan oleh baginda nabi s.a.w
sebagai apa yang saat ini kita kenal dengan sholawat

sholawat adalah kesambungan rahsa / jiwa
antara kita - Alloh dan Rosululloh
kebersamaan kita , Alloh dan rosululloh
adalah sebentuk wujud buah pemahaman yang telah dianugrahkan kepada kita

sholawat juga merupakan jalan cinta
yang mengontrol / mengarahkan agar jiwa yang sudah berada di dalam jasad agar senantiasa terhubung dengan Dzat Yang Maha Rohman Rohim
agar jiwa tidak lengah akan gemerlapnya dunia
jiwa yang tidak terkontrol oleh jalan cinta
akan mudah lalai akan asal muasal dan tempat kembalinya
karena ia saat ini sedang hidup diantara belenggu dunia

bagaimana bisa sholawat mengingatkan kita pada semua itu?
sungguh rosululloh sebagai kekasih yang mulia telah mengabarkan,
"sholawatmu kepadaku asti akan sampai dan aku akan membalasnya. Alloh dan para malaikat pun juga akan turut membalasnya"

tatkala kita sambuung dengan rosululloh, maka saat itu pula kita bersama beliau
Dan Alloh berfirman kepada baginda rosul, "Aku tidak akan mengadzab suatu kaum selama ada engkau (Muhammad) bersama mereka"

sholawat mengingatkan kita pada asal muasal dan tempat kembali
karena di dalam sholawat sudah dipastikan kita wajib berdzikir kepada Alloh
bagaimana tidak?
sedangkan sholawat adalah sebentuk doa
dan doa itu musti harus sambung kepada Alloh
sambung dengan Alloh itulah yang disebut Dzikir
dan Orang yang berdzikir dipastikan akan menyadari asal muasal dan tempat kembalinya
karena saat ia berdzikir, memang ia sedang bersama asal muasal dan tujuan akhirnya.
Alloh azza wajalla

satu sisi yang jarang disadari banyak orang mengenai sholawat adalah sisi spiritual yang pasti sambung antara kita - alloh - Rosululloh
bahkan juga sambung dengan para malaikat dan selruh sendi alam semesta

dalam sebuah riwayat, dikabarkan bahwa ketika rosululloh s.a.w mi'roj,
ketika beliau s.a.w berada dalam suatu wilayah yang di mana jibril a.s tidak dapat menjangkau wilayah itu,
hanya Alloh dan Rosululloh saja yang di sana
kemudian terjadi percakapan antara Alloh dan Rosululloh,
"Yaa Muhammad, milik siapakah alam semesta ini?"
Rosululloh menjawab, "milikMu yaa Robb"
"yaa Muhammad, kepunyaan siapakah dirimu?"
Rosululloh menjawab, "milikMu yaa Robb"
"kalau semuanya adalah milikKu, lantas Aku ini milik siapa yaa muhammad?"
Rosululloh hanya terdiam
lalu di jawab sendiri oleh alloh s.w.t, "Aku adalah milik hamba - hambaKu yang bersholawat atasmu"

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...