Senin, 14 Agustus 2017

Suluk adalah......

Secara bahasa suluk berarti perjalanan, secara budaya maupun tradisi, suluk dapat dipahami sebagai perjalanan jiwa.
Sedikit berbeda dengan thoriq yang juga jalan namun lebih condong ke ranah fisik / materi.
Shiroth adalah medianya atau jalannya.

Suluk adalah perjalanan jiwa
Dimana yang bergerak untuk melakukan perjalanan adalah jiwanya
Bukan raganya, bukan fisiknya lagi terlebih egonya
Ego sendiri adalah percikan dari momentum gerak fisik yg teradiasi oleh gerak angan angan / fikir.
Angan angan ini timbul karena efek tangkapan panca indra yang beradu padu di dalam memori otak yang kemudian juga kita sebut dengan fikiran.
Kebiasaan aktifnya fikiran dalam hal menangkap berbagai macam informasi dari panca indra ini lantas terbawa secara bebas dalam bentuk imajinasi
Ini lah cikal bakal angan angan

Thoriq, adalah perjalanan atau tahapan yang melibatkan unsur jasad termasuk fikiran
Terkadang lisan, jari jemari, hingga pikiran dipusatkan pada satu titik temu yang disebut dengan wirid.
Yakni melafalkan bacaan tertentu untuk menggerakkan ranah pikirnya dan raganya untuk mencapai satu kondisi ketertataan.
Secara simpel bisa kita katakan bahwa thoriq adalah proses penataan pikiran
Agar ia ia tidak liar dalam berkhayal atau berimajinasi atau berandai andai atau berangan angan.

Shiroth adalah bentuk jalannya
Ada yang menggunakan jalan sholawat, wirid asmaul husna, tasbih tahmid takbir, tahlil dan lain sebagainya.

Kembali lagi
Sedangkan suluk adalah diluar sekaligus di dalam itu semua
Atau sudah tidak terlepas dan terbebas dari itu semua
Jika thoriq yang ditekankan adalah penataan pikiran
Maka suluk adalah sudah selesai dari penataan pikiran
Atau langkah selanjutnya yg dilakukan setelah pikiran itu tertata sebagaimana mestinya/ sesuai fitrahnya

Suluk, yang digerakkan adalah jiwanya
Bukan lagi pikirannya.

Maka kalau anda menemui orang yang penuh dengan analogi pikir yg luar biasa ribetnya, dia sedang dalam proses pergerakan pikir.
Dimana dia sedang dalam tahap pencarian atau dengan kata lain sedang mensinkronkan pikirannya atas berbagai informasi yang masih belum jelas baginya apanya itu suatu capaian kebenaran ataukan bukan.

Orang orang suluk biasanya ia akan lebih damai atas berbagai bentuk nalar fikir.
Karena sudah bukan wilayahnya untuk berbelit belit dalam ranah pikiran lengkap dengan analogi analoginya.

Pikiran, fitrahnya adalah untuk menangkap bentuk perintah atau kehendak dari si jiwa.
Si jiwa pergerakannya adalah menuju Alloh. Sang Penguasa Sejati
Robb semesta Alam
Yang meliputi segala ruang dan waktu
Yang mengkondisikan berbagai macam keadaan
Dengan kata lain
Jiwa, fitrahnya adalah memerankan apa yg telah diperintahkan oleh Alloh
Maka dia disebut sebagai khalifatulloh fil-ardhi

Oke, sampai sini semoga kita diberi kefahaman oleh Alloh.
Wallohu'alam bish-showab

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...