Minggu, 04 Juni 2017

ROMADHON, SETAN DIBELENGGU?

Sebagian dari mungkin pernah bertanya tanya di dalam dirinya,  "konon di bulan romadhon, setan itu dibelenggu, lantas kenapa kita masih menyaksikan banyak tingkah yg 'kesetanan' di hari hari romadhon?"

Pernah tidak, kita coba menyelidiki dari mana munculnya pertanyaan yang seperti demikian itu?
Atau dari bagian mana diri kita yang tiba tiba bisa terbesit pertanyaan seperti itu?
Sebuah pertanyaan unik menggelitik yang apabila secara nalar kita cerna akan dapat membawa kita pada 2 kondisi,
1) akan membawa kita pada penguatan iman dan kebajikan
2) akan membawa kita pada kekufuran.

Saya mulai dari akibat yg berupa poin ke dua dahulu.
Kenapa kami katakan bisa sampai membawa pada keadaan kufur/ingkar?
Karena secara sekilas kita akan merasa bahwa sabda rosul yg mulia s.a.w akan tampak hambar. Seolah olah kita jadi tidak percaya dengan adanya sabda nabi s.a.w yang menyatakan bahwa di bulan romadhon, setan setan itu dibelenggu.
Secara otomatis ketika kita mulai meragukan sabda kekasih Alloh, muhammad s.a.w, kita akan terjebak pada kekufuran kepada Alloh
Sebab Alloh dan Rosululloh ini tidak pernah terpisah. Sabda rosululloh adalah merupakan khabar dari Alloh juga, hanya saja Alloh menggunakan lisan (redaksi)  kekasihNya untuk menyampaikan khabar dariNya. Tidak mengatas namakan diriNya layaknya al-qur'an al-karim.

Pada efek yg berupa poin pertama,
Adalah karena kita benar benar kemudian menulusuri pertanyaan yg secara tiba tiba membesit di dalam benak kita.
Rosululloh s.a.w tidak mungkin bohong mengenai hal sepenting ini.
Meskipun realita di lapangan banyak sifat sifat syaitaniyah yg bertebaran, kita tidak lantas semata mata meragukan sabda beliau, namun kita lantas telaah dengan sungguh sungguh.
Maka yg terjadi berikutnya pastilah siapapun anda/kita akan menemukan titik kebenaran yg klop dari pertunjukan realita yg ada dengan sabda nabi s.a.w

Oke beranjak dari sini mari kita mulai sama sama menetralkan prasangka dan nalar logika kita.
Mari kita tafakkuri bersama sama tentang sabda nabi s.a.w yg mengabarkan bahwa setan, di bulan romadhon adalah dibelenggu.

Alloh tidak serta merta mengizinkan pertanyaan seperti paragraf paling awal hinggap di benak kita.
Alloh hendak menyadarkan kita tentang realitas yg sering terlupa oleh diri kita sendiri tentang diri kita.

Kalau kita perhatikan, jika diri kita sebelum romadhon jarang kita ajak untuk berlapar lapar, lantas begitu tiba tiba kita ajak untuk berpuasa,. Seringkali kita menjadi mudah terpancing emosi hingga marah marah tidak jelas.
Dari mana itu berasal?
Kalau kita perhatikan juga, apabila ada orang orang yg melanggar suatu aturan di wilayah tertentu, lantas ia tertangkap oleh penegak hukum setempat. Kenapa kebanyakan darinya akan berontak? Baik secara lisan ataupun tindakan.
Yang terakhir, di mana sebenarnya setan itu dibelenggu?

---------------
Dari ketiga clue di atas, semoga dapat menjadi pemicu kesadaran kita bahwa ada bagian dari diri kita yg sangat perlu untuk difitrahkan, dikembalikan kepada Alloh.

Suatu ketika nabi s.a.w bersabda, "sesungguhnya setan berjalan pada pembuluh darah di tubuh anak adam. Maka sempitkanlah jalannya dengan lapar"

Nah, sudah jelas bukan??!

Sekian dahulu, di lokasi saya sudah masuk adzan dhuhur

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...